Setelah berjalan menghabiskan waktu sekitar sepeminum teh, akhirnya Pendekar Lembah Damai menghentikan langkahnya. Ia berhenti tepat di depan sebuah air terjun yang tidak kalah indahnya dari semua pemandangan yang sebelumnya dilewati.
Untuk waktu yang lumayan lama, Zhang Yi sendiri tidak bisa berkata apa-apa. Ia hanya mampu membelalakkan matanya sebesar mungkin.
Hal itu terjadi karena saking kagumnya pemuda serba putih itu dengan keagungan Tuhan.
"Benar-benar tempat yang sangat indah. Aku merasa sedang berada di surga," katanya berdecak kagum.
Pendekar Lembah Damai hanya tersenyum menanggapi ucapan itu.
"Kau belum pernah datang ke tempat yang mempunyai pemandangan indah?" tanyanya kemudian.
"Aku bahkan sudah sering datang ke berbagai tempat indah di Tionggoan dulu. Tapi, rasanya belum pernah diriku datang ke tempat yang begini indahnya," jawab Zhang Yi dengan jujur.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com