Nenek tua itu langsung terdiam. Seketika ia membungkam mulutnya.
Zhang Yi memasang sikap siaga. Biksu Fang dan Biksu Hong juga turut mengambil langkah yang sama. Ketiga orang muda itu sudah siap di posisinya masing-masing.
Di pihak lain, tujuh pemimpin dari Perkumpulan Tujuh Jago Sesat juga sudah menghadang jalan Pendekar Naga Putih dan yang lain.
Mereka memandang dengan tatapan tajam dan penuh selidik ke arah Pendekar Naga Putih.
Untuk beberapa saat, suasana di halaman itu masih sepi hening. Di atas sana, sinar rembulan sedikit tertutup oleh awan kelabu. Semilir angin dingin berhembus. Pakaian para jago persilatan melambai-lambai seperti lambaian tangan kekasih yang sedang memanggil pujaan hatinya.
Kedua belah pihak masih saling tatap. Mereka belum juga ada yang bicara.
Namun meksipun begitu, hawa di sekitar halaman justru sudah pengap. Secara diam-diam, tujuh jago sesat itu sudah mengeluarkan hawa pembunuhan yang sangat tebal.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com