Grr!
Hua!
Hua!
Hua!
Erangan buaya raksasa jelmaan Ratu buaya terbanting ke tanah halaman kerajaan Pringsewu karena pukulan beberapa gada kiai Wungu, dan badannya sebagian terbanting pintu pagar dinding kerajaan Pringsewu. Erangan itu penuh dengan kesakitan di wajah siluman Ratu buaya tersebut saat menjelma menjadi buaya raksasa.
"Ha ha ha, bagaimana Ratu buaya edan!" kata kiai Wungu yang tertawa terbahak-bahak setelah memukulkan gada miliknya. Sembari tangannya di tentengkan pada perutnya, karena merasa bangga telah memenangkan pertempuran melawan Ratu buaya.
"Ha ha ha, pastinya Ratu buaya edan itu kesakitan kanda," kata Nyai Wungu yang tertawa terbahak-bahak, sembari memegang bahu suaminya tercinta.
"Betul dinda, ha ha ha," kata kiai Wungu yang tertawa terbahak-bahak setelah memukulkan gada miliknya. Sembari tangannya di tentengkan pada perutnya, karena merasa bangga telah memenangkan pertempuran melawan Ratu buaya.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com