Di kantor Max.
Max baru saja meletakkan ponselnya di meja, ketika tiba-tiba pintu ruangannya terbuka. Zahra, sekretarisnya berusaha mencegah seorang pria masuk ke dalam ruangannya.
"Maafkan saya, Tuan Max. Tuan ini memaksa masuk. Saya tidak bisa mencegahnya," ucap Zahra meminta maaf.
"Tidak apa. Sekarang keluarlah." Tanpa mengalihkan tatapannya dari tamu yang menerobos ruang kerjanya, Max mengibaskan tangannya menyuruh sekretarisnya pergi.
"Baik."
Blam.
"Mau apa kamu datang kemari, Archie?" tanya Max dengan ketus sambil bersandar di kursi kerjanya, lalu menyatukan kesepuluh jarinya.
"Aku hanya ingin ngobrol denganmu."
"Cepat katakan saja apa maumu!" gerutu Max sambil mengambil ponsel dan membuka games menyusun angka. Max tidak ingin Archie tahu bahwa dirinya tegang dan waspada. Max mengubah sikap tubuhnya sesantai mungkin, seolah kemunculan Archie tidak berarti apa pun untuknya.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com