webnovel

Harem milik Suamiku

Autor: 2miles_dreams
Urban
Abgeschlossen · 186.6K Ansichten
  • 128 Kaps
    Inhalt
  • 4.9
    29 Bewertungen
  • NO.106
    UNTERSTÜTZEN
Zusammenfassung

STATUS Semua orang membutuhkan status. Seorang gadis cantik dan tomboi bernama Marigold pun membutuhkan status. Yaitu status menikah. Sebuah status agar tidak selalu direcoki orang tuanya. Dan orang tua Marigold juga membutuhkan status sebagai besan, mertua, nenek dan kakek. Maximilian, seorang milyader yang membutuhkan status. Sebuah status yang harus dicapai karena sebuah ramalan. Ramalan yang mengatakan bahwa dirinya harus mencari tujuh istri yang mempunyai identitas nama bunga dan harus melambangkan kemakmuran. Tujuannya agar Maximilian tetap bisa berada di atas posisinya di kerajaan bisnis keluarga. Begitu pula dengan para istri dari Maximilian, yang menginginkan sebuah status dari sebuah pernikahan. Mereka menginginkan status berada di lingkungan sosialita dan terkenal. Status finansial yang aman untuk tujuh turunan. Status fisik, dimana merasa bangga untuk mendapatkan pasangan yang sempurna. Bahkan status sebagai orang tua yang menginginkan bibit unggul untuk meneruskan keturunannya. Ini adalah sebuah kisah seorang laki-laki dengan ketujuh pendamping hidupnya. Tinggal di sebuah mansion mewah, dimana setiap hari Maximilian harus berkutat dengan semua keunikan dan pesona ketujuh istrinya. Setiap hari, ketujuh istrinya selalu bersaing demi mendapatkan perhatian darinya. Lalu.. siapakah yang akan menjadi kesayangan sang milyader? ***** Karya 2miles_dreams : 1. Cinta Angie (Tamat) 2. The Cupid's Arrow : A Choice of Love (On Going) 3. Harem milik suamiku (on going) Jika teman-teman suka dengan karyaku, masukkan dalam rak buku dan terus dukung karyaku dengan memberikan power stone. Review dan kritik saran nya juga ku tunggu. Aku harap karyaku bisa menjadi salah satu novel kesukaan teman-teman.

Chapter 1Bab 1 : Marigold

Drrrtt-drrrtt-drrrtt-drrrtt.

"Ha-lo."

"Marigold Flora," teriak lawan bicaranya di ponsel, yang menggema di telinga wanita cantik yang berusaha mengumpulkan kesadarannya karena baru bangun tidur.

"Selamat pagi, my mommy yang paling cantik sedunia flora," sapa Marigold sambil meregangkan tubuhnya dengan malas. "Kenapa pagi-pagi sudah berisik?"

"Dasar anak kurang ajar," sembur mama Marigold kesal. "Mana janjimu untuk datang ke rumah saat akhir pekan? Ini sudah berlalu dua akhir pekan, dan hidungmu yang cantik itu tidak terlihat di rumah mama. Kamu sudah membuat mama malu, tahu!"

"Malu kenapa, ma?" balas Marigold sambil memandang langit-langit kamarnya dan tersenyum. Disana, tertempel poster berukuran besar, seorang laki-laki super ganteng dan milyader. Jika orang lain mengidolakan artis dan aktor negeri ginseng, maka Marigold sangat mengidolakan seorang CEO dengan wajah dinginnya. Pertama kali melihat wajah super tampan itu di layar televisi, Marigold langsung terpesona.

Ocehan mamanya yang panjang kali lebar plus tinggi, tidak didengarkan Marigold. Masuk telinga kiri dan keluar telinga kanan. Karena keluhan mamanya hanya berkutat pada geng arisan yang selalu membanggakan anak, menantu, dan cucu.

Srek-srek.

Marigold bangun dari posisi berbaringnya, sambil melihat jam di nakas di sebelah ranjangnya. Alisnya terangkat kesal. Masih jam setengah enam pagi, dan mamanya sudah berisik menelponnya? Marigold kembali meregangkan otot-ototnya sebelum turun dari ranjang. Hari ini ada latihan pagi, jam sembilan di Dojo pamannya.

Dojo adalah tempat untuk latihan karate. Marigold yang berusia dua puluh tiga tahun, merupakan salah satu sensei atau yang disebut pelatih karate di Dojo. Kemampuannya cukup mumpuni di dunia karate. Beberapa kejuaraan daerah dan nasional pun telah dikantonginya semenjak remaja. Dojo milik pamannya yang baru dibuka dua tahun yang lalu ini, khusus melatih karate untuk usia anak-anak hingga remaja.

"Ma, apa mama sudah minum teh kesukaan mama pagi ini?" tanya Marigold sambil menguap dan menyiapkan ritual paginya.

Ritual pagi Marigold adalah membaca novel percintaan sambil menikmati secangkir teh bunga dandelion yang ringan, sedikit manis, serta beraroma segar bunga. Khasiat dari teh ini sangat dibutuhkan Marigold untuk memperkuat imunitas dan meningkatkan kesehatan tulang. Sangat cocok bagi Marigold yang menyukai olahraga karate.

"Persediaan green tea mama habis. Papamu yang pikun itu lupa membelikannya sewaktu pergi ke kota," omel jengkel mama Marigold.

Orang tua Marigold tinggal di sebuah desa yang permai, jauh dari keramaian kota. Selain itu, pekerjaan keduanya mendukung untuk tinggal di desa. Papa dan mama Marigold bekerja yang berhubungan dengan tanaman, yang sering dikenal sebagai ahli botani. Marigold pindah ke kota, mengikuti pamannya yang membuka Dojo baru, untuk mengisi posisi sebagai sensei.

Marigold yang mendengar keluhan mamanya yang tergila-gila dengan green tea, memutar bola matanya. Pantas. Mamanya akan uring-uringan, jika paginya belum menikmati secangkir green tea kesukaannya.

"Akan aku kirimkan green tea untuk mama hari ini juga," kata Marigold sambil menuangkan air panas ke dalam cangkir yang berisi teh kering dari akar dandelion. Marigold segera menghirup aroma teh dandelion yang menenangkan.

"Mama tidak butuh green tea darimu. Mama butuh menantu. ME-NAN-TU," teriak mama Marigold keras. "Kamu dengar itu, Marigold Flora?!"

"Tentu saja aku dengar, my mommy," jawab Marigold sambil menjauhkan ponsel dari telinga nya. "Suara sekeras itu, tetangga sebelah apartemen pun juga pasti mendengarnya," lanjutnya sambil menghirup teh dandelion dengan nikmat. Kemudian Marigold membawa cangkir itu dan novel yang belum selesai dibacanya ke balkon yang menghadap ke kolam bebek di taman apartemen.

"Kamu dengar apa, Marigold? Mama sudah bosan bertanya padamu, kapan kamu akan membawakan calon menantu untuk mama dan papa?"

Marigold menghela nafas lelah. "Jangan khawatir, aku pasti akan membawanya ke rumah mama."

"Kamu sudah mengatakan hal yang sama, dua minggu yang lalu. Mana.. mana buktinya? Mama menginginkan menantu sekarang, Marigold!"

"Ma, aku masih dua puluh tiga tahun. Aku masih muda, untuk apa setiap detik mama terus merecokiku dengan pernikahan?"

"Mama hanya tidak mau kamu menjadi perawan tua, Marigold. Mama tidak ingin kamu terlambat menikah, seperti mama yang baru menikah diusia empat puluh tahun. Pokoknya mama tidak mau tahu. Mama minta menantu sekarang. Titik!"

"Ma...," keluh Marigold dengan mengusap wajahnya, jengkel.

Dua minggu yang lalu, Marigold masih berstatus kekasih seorang pria bernama Nolan. Marigold sangat memuja Nolan, kekasihnya yang tampan dan keren. Bahkan semua temannya mengatakan bahwa dirinya sangat beruntung memiliki Nolan.

Namun dua minggu yang lalu, tiba-tiba Nolan hilang tanpa kabar. Marigold sudah mencarinya ke manapun, dan sosok tampan itu tetap tidak terlihat. Marigold tidak bisa bertanya kepada teman-teman Nolan, karena selama berkencan, kekasihnya itu tidak pernah sekalipun mengenalkan nya pada mereka.

"Aku belum punya pacar, ma," jawab Marigold lesu. Jawaban yang aman.

"Belum punya?! Bukannya kemarin kamu bilang sudah punya pacar dan akan mengenalkannya pada mama? Kenapa sekarang bilang tidak punya? Jangan-jangan kamu putus lagi ya," cecar mamanya tanpa jeda.

"Bisa dibilang begitu."

"Maksudmu apa, Marigold? Atau begini saja, di kelompok arisan mama ada anaknya Tante Sari. Dia.."

"No way mommy. No way. Aku bisa cari sendiri," tolak Marigold cepat. "Sial," umpatnya pelan saat teh dandelion nya tumpah ke celana piyamanya karena tersenggol tangannya. "Ma, aku.."

"Tidak ada bantahan! Jika sampai akhir tahun ini kamu belum memberikan menantu, mama akan nikahkan kamu dengan anaknya Tante Sari itu. Titik."

"Tidak mau," sergah Marigold. "Ma, akhir tahun itu tinggal satu bulan lagi, darimana aku bisa mendapatkan menantu untuk mama? Semisal aku mendapat pacar, memangnya dia mau langsung menikah denganku?"

"Mama tidak peduli. Pokoknya mama mau menantu dan cucu."

Ini lagi! Urusan menantu belum kelar, sekarang nambah urusan cucu. Pada siapa lagi, orang tuanya meminta cucu selain pada dirinya yang merupakan anak semata wayang. Marigold menghela nafas panjang. Dipandangnya dengan nanar awan hitam yang sedang menggantung di kota. Hati Marigold pun juga tidak kalah suram bila dibandingkan dengan cuaca kota yang sedang mendung itu.

"Marigold, kamu dengar tidak?"

Marigold menarik pikiran kalutnya pada suara mamanya yang menggelegar di telinga. "Aku dengar ma. Jangan khawatir, aku akan bawa menantu untukmu, ma," jawab Marigold lesu.

"Pastikan itu, Marigold," tegas mamanya. "Pokoknya mama tidak mau jadi yang orang terakhir menjadi besan dan nenek, di grup arisan."

"Siap jenderal."

Klik. Sambungan terputus.

Dengan cemberut, Marigold menegak habis teh dandelion nya yang sudah dingin. Kemudian dirinya bersandar pada pagar besi di balkon sambil menikmati angin sejuk yang menerpa wajahnya.

Tiba-tiba...

Plak.

"Astaga, apa ini?" serunya kesal sambil merenggut sebuah pamflet yang menempel tepat di wajahnya. Rupanya selebaran itu tertiup angin dan mampir ke balkon Marigold. "Pamflet apa ini?"

"Sebuah pemilihan gadis cantik yang memiliki identitas nama bunga. Pemenangnya akan menjadi kekasih dan pendamping Maximilian Alexander, seorang milyader terkenal."

Raut wajah Marigold saat membaca pamflet itu, semakin lama semakin ceria. Marigold segera berlari menuju kamarnya dan naik ke ranjangnya lalu mendongak.

"Sama, ini wajah yang sama," teriaknya girang sambil menunjuk ke arah poster miliknya yang berukuran jumbo di langit-langit kamarnya. "Milyader ku akan mengadakan pemilihan gadis," lanjutnya sambil mendekap selebaran itu dan meloncat-loncat di ranjang. "Coba kubaca sekali lagi syaratnya."

"Gadis perawan, dengan disertai surat keterangan dari laboratorium. Identitas nama bunga. Cantik," baca Marigold keras-keras sambil ber-yes ria. "Aku cantik kan? Tidak ada yang bilang aku jelek kan? Tentu saja, siapa yang berani bilang aku jelek, siap-siap berakhir di rumah sakit."

Marigold berlari lagi ke luar balkon, dimana dirinya mendapatkan tamparan kertas selebaran yang akan mengubah hidupnya. Kedua tangannya dicorongkan di depan mulutnya sambil berteriak...

"Mak, tunggu ya.. aku akan bawa menantu milyader untukmu. YES!"

Bersambung...

Das könnte Ihnen auch gefallen

Setelah Bercerai, Keluarga Besar yang Berkuasa Menyambutnya Kembali ke Rumah!

Setelah Tan Ming hamil, suaminya menyerahkan surat cerai padanya. Dua puluh tiga tahun yang lalu, Tan Ming masih merupakan anak yatim piatu yang tidak ada yang menginginkan. Orang tua angkatnya mengadopsinya dari panti asuhan karena mereka kesulitan memiliki anak sendiri. Namun, nasib sial Tan Ming tidak berubah karena hal itu. Dalam waktu satu bulan, ibu angkatnya hamil. Setelah adiknya, Tan Si, lahir, Tan Ming menjadi orang yang paling tidak disukai di keluarga. Sejak kecil, dia harus mengalah pada Tan Si dalam segala hal. Orang tuanya hanya menyukai Tan Si karena Tan Ming bukan anak biologis mereka. Tiga tahun lalu, Keluarga Tan memaksanya menikah dengan seorang pria yang koma demi kepentingan bisnis mereka. Selama dua tahun penuh, Tan Ming hidup sebagai seorang janda. Hingga setahun yang lalu, ketika suaminya yang koma tersebut bangun secara tidak terduga, Tan Si jatuh cinta padanya pada pandangan pertama. Kali ini, Tan Ming memutuskan untuk tidak mengalah lagi. Dia dengan tegas berusaha memutus hubungan dengan Keluarga Tan. Namun, dia tidak menduga bahwa pada akhirnya dia akan dihadapkan dengan surat cerai. Untuk kepentingan anak-anak dalam kandungannya, Tan Ming dipaksa oleh suaminya untuk menandatangani surat-surat tersebut. Ketika anak-anaknya lahir, ayah biologis mereka sedang menemani wanita lain untuk tes kehamilan. Saat dunia Tan Ming berada dalam kegelapan terdalam, kerabat kandungnya muncul. Mereka adalah keluarga yang sangat kaya hingga Keluarga Tan pun memandang mereka dengan hormat, dan mereka menyambutnya kembali ke rumah! Setelah kembali ke rumah, dia tidak lagi menjadi anak yang tidak diinginkan. Tidak hanya dia memiliki orang tua yang memanjakannya, tetapi dia juga memiliki tiga saudara laki-laki yang sangat memperhatikannya! Kemudian, mantan suaminya menyesali keputusannya dan datang untuk meminta maaf secara langsung. "Tetap jauh dari hidupku," kata Tan Ming.

JQK · Urban
Zu wenig Bewertungen
392 Chs

Pernikahan Sementara

Arsyilla Ayunda, gadis menawan yang baru berusia 17 tahun. Gadis itu baru merasakan yang namanya masa puber. Ya … dia telat merasakan puber karena sifatnya yang terlalu kekanakkan, tapi tidak manja. Lagi senang-senangnya mengenal cinta, Cia (panggilan akrabnya) harus menerima kenyataan pahit, almarhum kakeknya yang telah meninggal beberapa tahun silam meninggalkan wasiat yang membuatnya ingin hilang dari muka bumi. Wasiat gila itu berisikan tentang perjodohannya dengan seorang pria yang memiliki selisih usia sepuluh tahun darinya (udah pasti si pria yang lebih tua). Bahkan perjodohan itu sudah terjadi saat dirinya masih menjadi benih dalam kandungan sang ibu. Sialnya lagi ‘situa bangka’ (julukkan Cia untuk pria yang dijodohkan dengannya) itu adalah guru sekaligus kepala sekolahnya. "Saya, nggak mau nikah sama BAPAK!” "Kamu pikir Saya mau?" "Kalau gitu ngomong dong! Jangan diem aja kayak ban kehabisan angin." "Saya tidak mau membuang energi, tidak merubah apapun." * Mahardhika Addhipratma Sanjaya, pria berusia 27 tahun, memiliki wajah tampan dan tubuh sempurna. Pria berkepribadian dingin itu di paksa menikah dengan remaja labil, cucu dari sahabat kakeknya. Bisakah dia menjalani perjodohan ini? Mampukah dia bertahan demi tujuan tersembunyinya? Lalu bagaimana dengan Cia? Bisakah gadis itu melewati cobaan ini dengan waras? Gadis barbar itu menganggap kisah hidupnya seperti sinetron azab. Dimana dirinya terkena karma karena terlalu sering berganti pacar. 'Oh, Tuhan! Bisakah Engkau membuatku menjadi zigot lagi?’ jerit batin Cia. Nikmati kisah mereka yang akan membuat kalian tertawa, menangis, sedih dan juga bahagia. Pastinya baper parah ....

Ardhaharyani_9027 · Urban
4.9
638 Chs

SUAMIKU KULI BANGUNAN

"Apa kamu bilang, Cia?? Kuli bangunan?? Apa Papa nggak salah dengar?? Kamu mau menikah dengannya??" "Memang apa salahnya menikah dengan kuli bangunan? Setidaknya dia tidak pernah menduakanku!" Felicia melirik ke arah adik tirinya yang tersenyum licik. "Mau dikasih makan apa kamu nanti?? Cinta??" Papa Rangga semakin meninggikan suaranya. "Makan nasilah, Pa, pakai sambel plus lalapan!! Makan cinta doang mana kenyang?!" Felicia menyahut pertanyaan sang Papa dengan ketus. Begitulah pertengkaran yang terjadi siang itu di kediaman Atmadja. Ratu Felicia yang baru saja ditendang oleh sang kekasih —karena memilih menikah dengan adik tiri Felicia— tak sengaja terlibat cinta satu malam dengan seorang kuli bangunan bernama Kaisar. Hubungan satu malam tanpa cinta dan juga kesadaran itu nyatanya telah membuahkan hasil di dalam rahim Felicia. Membuat hidup Felicia yang sempurna menjadi porak poranda. Syukurlah, Kaisar berjanji akan bertanggung jawab dan menikahi Felicia sampai anak itu lahir dan mendapatkan pengakuan sah negara. "Sadar diri sedikit! Gue dokter! Elo cuma kuli bangunan!" Felicia yang tersulut emosi tanpa sadar menghina Kaisar. "Ya, udah. Gue pergi!" "E ... tunggu!! Kalau elo pergi siapa yang jadi bapaknya?" Felicia menarik lengan Kaisar. "Cari aja sono di rumah sakit! Lo kan dokter, kali aja nemu orang yang mau jadi bapaknya!" seru Kaisar ketus. "Ihh ... kok gitu sih!! Makanya kalau punya telur jangan besar-besar kayak telur bebek, donk! Masa sekali doang langsung jadi!!" sahut Felicia. Wajah Kaisar sudah semerah kepiting rebus, memangnya waktu itu mereka lagi bikin martabak special, sampai telur bebek dibawa-bawa?! "Memangnya siapa yang minta duluan??" balas Kaisar. Jleb! Nancep banget di hati Felicia, kan' malam itu Felicia yang duluan yang minta. Kalau pas perjanjian nikah mereka saja sudah seribut ini, gimana kabar biduk rumah tangga setelah upacara pernikahan mereka, ya? Nambah kacau? Atau malah bakalan muncul benih-benih cinta? "Kok kamu enggak pernah pakai cincin kawin kita sih, Kai?! Kamu sebenernya cinta nggak sih sama aku?" ~ Ratu Felicia Atmadja. "Kamu nggak pernah pakai cincin kawin kita, Cia. Jadi aku sadar diri, aku nggak mau bikin kamu malu karena punya suami kuli bangunan kayak aku." ~ Kaisar Hero Samudera. Terus, gimana kalau ternyata ada rahasia besar di balik hidup Kaisar?? Lalu, balas dendam Felicia ke mantan pacarnya bakalan berjalan mulus enggak, ya?? — ***** — Hai, Bestie!! Othor datang dengan promosi novel othor yang baru. Ada ide tambahan enggak buat cerita ini?? Sweet, Belleame ~ Cover Milik Saya ~ Dilarang mengcopi paste novel ini dalam bentuk apa pun. Segala bentuk plagiat akan saya proses secara hukum. ~ Fiksi!! Kesamaan nama, tempat, dan kejadian adalah kebetulan semata. ~ Mature Content (21+) ~ Addiction, Drug Use, Violence, and Harsh words. Not for Kids!! ~ Seperti novel saya yang lain, genrenya dark ya. Jadi buat yang cari novel romantis dan sedikit wild, novel ini mungkin cocok. ~ WSA 2022 Happy reading … Bellecious. Hanya kisah cinta biasa, namun bisa membuatmu merasa luar biasa ^^

BELLEAME · Urban
4.9
440 Chs

OH MY CEO

Luna(24) adalah seorang gadis cantik dan menarik dengan paras bak model, ia bekerja sebagai sekertaris diperusahaan ternama selama enam tahun tapi suatu hari ia dikejutkan karena ternyata bos penggantinya yaitu Kevin (24) pria tampan yang maskulin yang selalu menggodanya ternyata adalah teman sekolahnya saat SMP dulu yang selalu dibullynya. Hidupnya berubah saat cinta menghinggapi mereka berdua, tapi kenyataan jika Kevin telah dijodohkan dengan seorang wanita bernama Monic membuat mereka terjebak dalam situasi yang rumit, Monic sendiri adalah seorang mantan narapidana karena saat kuliah dulu ia mencoba meracuni wanita yang akan dinikahi oleh pria yang dicintainya. Monic ingin membalas dendam melalui Kevin yang tidak lain adalah sahabat dari pria yang dicintainya. Dengan niat yang buruk memisahkan persahabatan mereka Monic nekat meminta dijodohkan dengan Kevin oleh ayahnya, tapi tanpa Monic sadari ia telah jatuh cinta pada Kevin dan membuat hubungan Luna dan Kevin semakin memburuk. Monic yang tidak terima dengan hubungan Luna dan Kevin lantas membuat Luna dan Kevin mengalami kecelakaan dan membuat Luna dan Kevin kehilangan ingatan tentang perasaan cinta mereka melalui Hipnoterapy dengan memanfaatkan adik angkatnya. Akankah Luna dan Kevin bisa menang melawan Monic dan dapat menemukan cinta mereka?? ****************************** Sinopsis vol.2 (Destiny of love ) Mia & Varell Pernahkah kamu membayangkan, menikahi pria yang mencintai sahabatmu sendiri? Bukan karena sebuah perjodohan.. Tapi karena kami memang berjodoh. Aku Mia, Ibuku telah meninggal sejak beberapa tahun yang lalu dan kini aku tinggal bersama dengan Luna sahabatku karena ayahku telah menikahi wanita lain dan membuatnya mengabaikanku. Suatu hari ayahku mencariku, aku sangat bahagia.. Dia telah kembali perduli padaku tapi ternyata aku salah.. Cinta dapat mengubah segalanya.. Bahkan cinta seorang ayah yang berubah karena ia menemukan cinta yang membutakannya. Ayahku menjodohkanku.. Bukan dengan pria kaya dan tampan tapi pria tua yang sudah bau tanah dengan alasan hidupku akan sejahtera tapi sebenarnya hanya untuk menyelamatkan perusahaannya yang hampir bangkrut. Singkat cerita ayahku memaksaku untuk ikut dengannya dan di saat aku hampir tidak dapat menyelamatkan diri, dia datang. Varell namanya, pria yang cukup aku kenal karena ia menyimpan perasaan pada sahabatku Luna. Ia mengatakan pada ayahku bahwa dia adalah kekasihku.. Dan dari situlah kisah kami dimulai... Kami terjebak dalam situasi yang mengikat kami.. Dan dengan hati yang terluka kami memutuskan untuk hidup bersama. Menutupi kesedihan kami dengan hari bersama memulai kebahagiaan kecil yang tanpa kami sadari membuat kami lupa akan luka di hati kami. Apa semua itu disebut dengan cinta? Setahu kami, cinta tidak seperti itu karena kami hanya mengenal cinta yang bertepuk sebelah tangan. Lantas jika hati kami sama-sama memiliki kabut hitam, apakah hati kami akan sembuh jika kami bersama merasakan badai salam hati kami.. Akankah kami dapat melihat pelangi yang sama? **** hi, terimakasih karena sudah membaca novel buatan ku. Aku akan sangat menghargai setiap review serta komen yang kalian berikan. Kalian bisa menghubungi ku di : lmarlina8889@gmail.com

mrlyn · Urban
4.8
196 Chs
Inhaltsverzeichnis
Volumen 1 :1