Uhhukk hukk uhkk uhkk
Asap-asap berkarbon kendaraan menyesap ke hidungku, aromanya begitu menyakitkan saat sampai ke reseptor-reseptor. Terasa jarum kecil tak kasat mata menusuk pangkal lubang hidung, mencegat masuk oksigen hingga paru-paru ini memberontak. Dikeluarkan kembali udara kotor yang terhirup, aku meraba rahang atas dengan jari telunjuk, harap-harap cemas jika darah ikut keluar, alias mimisan.
Beberapa meter masih harus kutempuh untuk sampai pada tujuan, tempat pulang yang terakhir di kota ini - Rumah Jean. Sedari melewati gerbang utama, aku sudah merindukan kasur nyaman dan terlelap di atasnya. Kupikir tidur siang bukanlah hal yang buruk. Tapi- aku teringat pasal Flo hingga langkahku ikut terhenti, sementara ini tak ada hal yang bisa kulakukan.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com