webnovel

Temu Sapa

Pukul 07.00

"Ini minggu, kamu pergi juga?"

"Ada acara. Kamu?"

"Ada acara juga."

"Serapi itu acara apa?"

"Ya harus rapi dong, kayak kamu enggak saja."

Hidungnya mengendus, mencium bau maskulin yang ia sukai namun tak berani bilang pada Rigel.

"Kamu ngendus begitu kayak kucing."

"Harum banget."

"Kebiasaan."

"Apanya?"

"Aku memang wangi, kamu tahu itu kan."

"Iya kamu menang."

"Habiskanlah sarapanmu."

"Kamu enggak capek apa selalu membuatkanku sarapan?"

"Aku buat untukku juga."

"Tapi aku dapat lebih banyak."

"Karena kamu aku sayangi."

Kata sayang, cinta, sikap kasih dan perhatian lainnya tidak pernah Rigel sangkal. Ia dengan lantang dan berani untuk mengungkapkannya. Bahkan tak jarang pula Leandra tertegun juga terenyuh dengan ucapan dan sikap Rigel.

Leandra hanya diam menghabiskan sarapannya.

Kring!

Buru-buru Leandra angkat panggilan tersebut, hal itu membuat Rigel penasaran siapa yang meneleponnya sepagi itu.

"Iya a'?" jawab Leandra dengan ramah dan terkesan manis.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com

Nächstes Kapitel