webnovel

Teenlit

Mereka memasuki sebuah gang sempit dan lebih gelap. Tidak ada penerangan dari bangunan-bangunan tinggi karena tempat itu sudah jauh dari tengah kota. Di sana sepi bahkan hanya terlihat beberapa toko kecil di sepanjang jalan. Fortuner hitam itu berjalan melambat seiring jalan yang semakin menyempit.

Bagus. Ini gang buntu.

Disha semakin tak sabar untuk menumpas dan menghujam komplotan preman itu. Ia berhenti tepat di belakang fortuner yang sudah terkepung di ujung jalan.

Gadis itu turun dan langsung menghampiri mobil tersebut. Mengetuk-ngetuk pintu kaca kemudi yang tak lantas dibuka oleh si penghuni. Ia benar-benar tak sabar menghajar orang-orang di dalamnya yang diperkirakan berisi 5 orang atau lebih. Disha ingat tas selempangnya masih dibawa pria brengsek yang ia pukul dengan balok kayu itu.

Kaca mobil pun terbuka. Menampilkan seorang pria sedang membuka kacamata hitam yang bertengger di matanya yang keriput.

Iya memang keriput. Rambutnya saja sudah beruban.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com

Nächstes Kapitel