"Dia tertangkap?" Arion mengulurkan tangannya dan membiarkan Chal hinggap di tangannya.
"Ya ampun." Ia mendesah pelan.
"Aku pikir anak ini cukup pintar. Ugh …." Dengan sedikit tertatih, Arion bangun. Kepalanya terasa pusing tujuh keliling setelah ia jatuh dalam efek bius selama berhari-hari. Siapa sangka, saat berusaha memusnahkan energi pembius di sekitaran sini di malah terbius juga. Entah sudah berapa hari dia tak sadarkan diri.
"Benar …, Tuan, apa Anda menangis? Kenapa mata Anda basah?"
"Oh?" Arion menyentuh ujung matanya yang memang basah. Ia menyekanya.
"Tidak apa. Sepertinya aku bermimpi buruk. Bagaimana dengan Alister? Ke mana dia pergi sekarang?"
"Dia berada di arah timur dari sini. Sedangkan Lucifer di tahan di pegunungan sebelah barat. Dia berusaha menyelamatkanmu, tetapi berakhir dengan dia terjebak."
Arion menyeringai.
"Si bodoh itu."
***
Entah sudah berapa hari lewat. Matahari tak pernah tenggelam di kutub di musim panas ini.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com