webnovel

193. Pelakunya Lucifer

"O-oh … ini … bukan apa-apa kok–"

Lucifer merebut gelang tersebut dan menelisiknya dengan teliti.

"Ini sepertinya adalah gelang Ibu. Sejak kapan kau belajar berbohong, Yena?" Lucifer meliriknya.

Yena tersenyum masam.

"Jangan melotot. Barusan Tuan Eridahn datang kemari dan memberikannya, katanya titipan dari Ibu Mertua," jujur Yena. Sengaja ia mengganti sebutan Ayah Mertua dengan Tuan Eridahn karena takut mata merah Lucifer akan melompat keluar.

"Apa yang dia katakan?" Matanya mulai menyusut kembali.

"Dia tidak bilang apa pun kok. Aku menawarkannya untuk melihat anak-anak, tapi dia menolak karena takut kau tidak suka. Dia bilang, padahal dulu kalian sangat dekat."

"Lupakan. Kalau nanti dia datang menemuimu lagi jangan banyak berbasa-basi dengannya."

"Aku mengerti. Aku hanya berpikir … anak-anak pasti suka kalau memiliki seorang kakek."

"Lupakan. Kita saja sudah cukup untuk mereka. Simpanlah ini baik-baik." Lucifer menyerahkan kembali gelangnya.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com

Nächstes Kapitel