webnovel

220. Zero (1)

Apa yang dilihat oleh sepasang matanya sekarang adalah hal yang paling mengejutkan untuk dirinya. Padahal dalam bayangannya sebelumnya, yang akan dia lihat adalah sebuah ruangan yang mungkin cukup besar dengan sofa besar di tengahnya dan lampu gantung yang mungkin saja mewah sebab itulah yang biasanya ada di film-film untuk bangunan tersembunyi. Namun, yang ada di dalam pandangan matanya sekarang ini jelas berbeda dari apa yang dia duga.

Dirinya tidak bisa berkata-kata apapun lagi selain hanya diam, melangkahkan kakinya mengikuti teman lamanya itu untuk semakin masuk ke dalam ruangan.

"Zero semoga sedang ada di ruang penelitiannya, biasanya dia duduk di sana," ucap Ben sembari menunjuk sebuah kursi dengan meja kerja yang cukup menyita fokus perhatian.

Jack kini meraih lengan teman lamanya itu dan menghentikan langkah kakinya. Menatapnya dengan saksama.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com

Nächstes Kapitel