"Kau ini siapa?" pekik Daeva memberi respon padanya. "Aku tidak mengenalmu dan kau tidak seharusnya ada di sini. Kau seharusnya tidak mengganggu manusia apalagi sampai membuat manusia sebagai inang."
"Aku?" Dia tertawa, suaranya menggelegar hebat. "Maris ...." iblis yang ada di depannya menjawab dengan lantang, seakan apa yang dikatakan adalah sebuah kejujuran bukanlah sebuah omong kosong belaka. "Aku adalah musuh yang paling kau takuti keberadaannya, Daeva."
Daeva tersenyum miring mendengar pengakuan yang terkesan begitu blak-blakan. "Jangan mencoba untuk membodohiku," ucapnya. "Meskipun beratus-ratus tahun lamanya telah berlalu tanpa kepastian, tetapi aku masih ingat benar dan hafal benar Seperti apa suara Maris dan Diedre. Itu sama sekali tidak mirip denganmu."
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com