webnovel

Jadi Tumbal

Deka harus merelakan istrinya, dia tidak bisa menyelamatkan istrinya karena kebodohan dia yang tidak percaya dengan suara yang dia dengar.

"Deka, aku turut berduka ya," ucap Deki yang datang untuk mengucapkan bela sungkawa.

Deka melihat ke arah Deki yang datang ke rumahnya. Deka hanya menganggukkan kepalanya. Dia masih belum bisa berbicara banyak, dia sangat terpukul. Satu persatu sahabat Deka datang termasuk Bram dan Diman

Pak ustadz, mulai mengatakan sepatah dua patah untuk almarhumah dan berdoa. Setelah selesai semuanya, pak ustadz langsung meminta Deka untuk membawa jenazah istrinya untuk dibawa ke pemakaman. Deka menangis karena dia harus mengantarkan jenazah istrinya ke pemakaman.

Deka membawa istrinya keluar rumah dan langsung masuk ke dalam mobil ambulans. Bram hanya menatap kepergian Deka yang pergi mengantarkan istrinya ke tempat pemakaman.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com

Nächstes Kapitel