Ian dan mang Dadang akhirnya menyiapkan makan untuk mereka berlima. Sambil menunggu kehadiran Dino yang pulang dari rumah pak RT keduanya sibuk berkutat di dapur dengan ditemani oleh Narsih yang sekarang duduk di atas lemari es.
"Mang, bisa tidak dia di kondisikan kemana gitu, aku merasa kurang nyaman dia di sana, kita mau ambil makanan di sana dan dia juga di sana, mana mungkin kita singkap itu pakaian dia yang ada aku dikira mau intip dia, ya Tuhan, entahlah aku tidak tahu mau berkata apa," ketus Ian yang meliriknke arah Narsih.
"Makanya diambil sebelum dia duduk di sana tadi, kalau tidak kamu tarik saja pakaian dia kan mudah, gitu saja kok repot," sambung mang Dadang yang sekenak udil kuda nil.
"Cih! Tarik pakaian dia, yang ada itu ya, ubun-ubun aku yang ditarik oleh dia bukan pakaian dia yang ditarik oleh aku mang, ada-ada saja, mau ngelucu kok garing kayak peyek," ucap Ian dengan wajah cemberut.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com