Dino menggelengkan kepalanya, dia tidak mungkin salah. "Mari kita ke sana. Kebetulan kita harus liput berita juga, Mamang mau ikut?" tanya Dino.
Ian dan Paijo yang sudah bangun menatap kearah tv. Keduanya mengangga melihat pemberitaan yang terjadi. Apa tidak salah gumam mereka berdua.
"Dino? Itu tidak salahkan. Bukannya itu lokasi yang tadi malam kan? Dan aku yakin itu pasti ulah Winarsih," ucap Paijo.
Dino menganggukkan kepalanya, dia tahu itu lokasi yang mereka ceritakan. Dan ternyata sudah di temukan sama pihak berwajib.
"Terus kita harus apa sekarang?" tanya Paijo.
Paijo melihat kearah Dino. Tidak mungkin ke sana, tempatnya pasti sudah sepi dan jasadnya juga sudah tidak ada di sana.
Ian bangun dan duduk, dia melihat kearah Dino dan Paijo. "Kalian bahas apa ya? Ini sudah jam berapa? Kenapa tidak ada yang membangunkan aku?" tanya Ian dengan wajah muka bantalnya.
"Itu si Dino mau nikah sama Nona," jawab paijo sekenaknya.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com