Andra terdiam melihat kekasihnya marah dan merajuk seperti itu, "Kenapa kau mencemaskan Sarah, Andine? Biarkan saja dia, saya tidak peduli," Ben mengangkat bahu tak acuh.
Andine hendak menimpali kembali, tapi Ben buru-buru memotongnya.
"Pulanglah dengan taksi online lagi, saya akan menyusul kalau sudah jam sepuluh." Pria itu bangkit berdiri dan segera mengajak sang kekasih pergi.
Andine menghela napas panjang, ia pun segera mengiyakan ajakan Andra. Keduanya kemudian pergi menuju ke depan, tetapi tiba-tiba Andine baru menyadari satu hal.
"Tuan!" serunya sambil menarik tangan Ben agar menghentikan langkah kakinya.
"Kenapa?" tanya Ben bingung.
Andine menatap penampilannya, masih dengan raut wajah penuh kecemasan ia pun bicara kepada Ben.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com