Sarah menghela napas panjang, mau tidak mau akhirnya ia mempercayai penjelasan Ben. Lagipula, ia memang mengenal Andra selama ini, pria itu bukan seperti dirinya yang hobi berselingkuh, Andra bahkan tak pernah menyembunyikan perempuan lain dari dirinya selama ini, jadi Sarah percaya bahwa Andra tak mungkin memiliki kekasih.
Namun, hati orang siapa yang tahu? Dugaan Sarah kepada sang suami tidak semudah itu.
[Baiklah, aku percaya. Sekarang jawab pertanyaanku, kapan kau akan pulang? Aku sudah menunggumu sejak tadi.]
[Sebentar lagi, memangnya kenapa?]
[Cepatlah pulang.]
Andra mendengkus kasar membaca pesan dari Sarah, wanita itu bahkan tak menjawab pertanyaannya. Sarah hanya meminta Andra untuk pulang cepat, tanpa memberi alasan apa-apa.
Jam sepuluh lewat lima belas menit, Andra akhirnya pulang ke rumah. Sarah yang mendengar deru mesin mobil sang suami yang mendarat di pelataran rumah mereka, bergegas mengambil langkah seribu untuk turun ke bawah dan menyambut lelaki itu.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com