"Sekitar jam tujuh an malam nanti, Tuan Andra akan mengunjungi anda."
Andine menelan saliva dengan perasaan yang semakin tak keruan. Dia lantas melongok ke benda bulat yang melingkar di lengannya. Seketika ia menepuk dahinya pelan. Jam tujuh malam, itu artinya tinggal beberapa jam lagi tersisa, sebelum ia menemui lelaki yang mengaku suaminya tersebut. Entah itu benar atau tidak. Hanya satu yang Andine jadikan pegangan. Ucapan Dokter Billy tidak mungkin berbohong.
"Tolong, persiapkan diri anda sebaik mungkin, Nyonya! Semua yang Anda perlukan telah tersedia di situ," sambung Tuan Gerald.
"Oh ya, Nyonya, sekarang Tuan Andra lebih menyukai wanita yang sederhana, tetapi terlihat anggun. Jadi, jangan terlalu menor berdandan, karena Tuan Andra akan muak begitu melihat."
'Dandan menor katanya? Bagaimana mungkin aku akan berdandan menor, di depan Dokter Billy saja aku hanya tampil dengan polesan bedak tipis. Apalagi ini dengan lelaki asing. Apa katanya, nanti?' gerutu batin Andine.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com