"Mengapa manusia tak boleh menikahi malaikat?" Hee Young bertanya sebelum dengkusan kerasnya terdengar.
Dia mati-matian mencegah rasa mual yang terus-menerus datang. Dia meraih pemerah pipi dan memulaskan warna peach lebih banyak. Tak terlalu berpengaruh, Hee Young mendengkus melihat wajah pucat yang menatapnya balik dari cermin.
"Tentu saja agar keturunan murni terjaga," jawab Hea. Dia menimang keponakan barunya dengan luwes. "Kau butuh perona pipi lebih terang. Serius kau ini seorang penata rias profesional?"
"Aku mual, Hea." Hee Young mengeluh. Meski mulai bisa beradaptasi dengan kehidupan Dunia Atas, dia masih menolak memanggil Hea dengan embel-embel dewi di depan namanya.
"Mau muntah lagi?" Aeri datang dengan secangkir teh jahe dan mengulurkannya pada calon adik ipar. Kemudian diambilnya Yoongi dari tangan Hea. Anaknya yang baru berumur beberapa minggu itu tampak masih terlelap.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com