webnovel

Viginti tress

"Di apart"

"..."

"Hum"

"..."

Calvin mematikan sambungan telfonnya dan kembali meletakan ponselnya begitu saja di atas kasur. Kemudian beralih memeluk niko yang masih membaringkan kepalanya di atas dada bidang milik calvin.

"Udah mau pulang ya?" tanya niko yang bersitatap dengan calvin. Niko menunjukan wajah puppy eyesnya berharap calvin tidak pulang malam ini.

"Hum" Calvin bergumam, tanganya menyentuh bibir tampak berpikir sejenak membuat niko harus menunggu jawaban calvin. Sesekali calvin melirik niko yang terlihat menunggu membuatnya merasa gemas dan ingin langsung mencubit pipi gembulnya.

Niko mengernyih karena terus-terusan di tarik sama calvin yang ada di kedua gundukan wajahnya itu.

"Ayang sakit," rengek niko.

"Gemesin sih, " jawab calvin sembari tertawa melihat niko yang menangis.

"Jangan di tarik lah anjing!" umpatnya.

"Hehe, pipinya aku gigit nanti!" kata calvin yang menguyel-uyel pipi niko berkali-kali dan berakhir mencium di kedua pipinya kanan dan kiri.

"Calvin udah," Niko mendorong bahu calvin lalu menjauhkan wajahnya dari jangkauan calvin. Kalau enggak gitu pasti bakalan di cium terus sama calvin. Ya, walau niko juga senang sih.

Calvin terkekeh, dia mengangguk pelan. Tanganya merengkuh posessive memeluk niko dan semakin mengeratkanya.

"Ih, ngeliatin muka kamu malah aku gak bisa pulang!" cicitnya pelan sambil memuncukan bibirnya dan menatap niko.

"Yaudah, kamu di sini aja. Temenin bobo ya..." Niko mengecup bibir calvin sekilas.

"Tapi, aku harus pulang," jawab calvin. Niko spontan memukul niko yang tidak terlalu keras apalagi bertenaga, dia sambil berdecak.

"Dih, gimana sih!" Niko roll eyes.

Calvin tersenyum kemudian membalas kecupan niko yang nyaris membuatnya kehilangan keseimbangan.

"Maaf, ya niko. Aku gak bisa temenin kamu tidur malam ini," jawabnya tampak mengelus pucuk rambut kepala niko dengan sayang.

"Hum, yudah sono!" usir niko.

Niko ala-ala ngambek di depan calvin supaya harapanya calvin nggak jadi pulang. Tapi, nggak ada pilihan lain. Calvin memang ada urusan di tambah, dia lagi malas untuk mencari masalah dengan kakaknya carlos.

"Kenapa sih, bibirnya suka banget di gituin?! Uem, sengaja biar aku cium?" goda calvin yang langsung mendapat tatapan menyalang dari niko. Calvin yang melihat itu tertawa lepas dan langsung mengacak rambut niko gemas sampai membuatnya berantakan.

Niko bergerak ke samping saat calvin mulai beranjak. " Berani 'kan tidur sendiri?" tanya calvin yang berjejak di samping kasur. Niko melempar bantal ke arah calvin beruntun sambil menatap calvin kesal.

Di kiranya niko itu takut hantu apa? Ya, walau emang takut sih hehe. Calvin ngeselin banget, niko jadi bete lagi gara-gara calvin.

"Udah sono pergi" Niko melingkarkan tanganya di dada dan memalingkan wajahnya. Calvin yang melihat itu, tiba-tiba saja punya ide cermelang di benaknya.

"A-aduh sayang sayang, " Calvin mengaduh sakit dan tanganya seraya memegang dadanya. Calvin merosot ke bawah, niko yang mendengar suara calvin hanya melintas namun sesaat merasa tak perduli lagi. Tetapi, niko jadi khawatir saat calvin terus saja mengaduh. Niko berbalik mendekati calvin dan bertanya pada calvin dimananya yang sakit dan dia kenapa.

"Calvin, kamu kenapa ih? jangan tiduran di situ, lantainya kotor" Niko menarik-narik tangan calvin.

"Napas aku sesak" Niko terbelalak dan langsung turun dari atas ranjang menghampiri calvin.

"Sesak gimana maksud lu? Tipes?" tanya niko sembari memperhatikan keadaan calvin sekarang. Niko menjadi khawatir, semenjak kapan calvin punya riwayat asma gini? Apa gara-gara ketularan keyla, pikirnya polos.

"Hu'um" Calvin mengangguk kecil dan mulai beralih memandang niko yang terlihat begitu cemas. Calvin berusaha menahan senyumnya saat tau ternyata niko se khawatir itu.

"Ih, calvin yang bener ah. Bohong aja kamu"

"Beneran," jawab calvin meyakinkan niko dan niko mulai percaya.

"Kamu sesak kenapa?" tanya niko.

"Sesak liat kamu manja," jawab calvin. Niko yang mendengar itu tertegun, wajah khawatirnya berubah menjadi malu saat calvin mengatakan sesuatu yang manis menurutnya.

"Nyebelin-nyebelin!" Niko memukul beruntun ke arah calvin.

"Maaf, hehe. Abisnya, aku gak tahan liat muka kamu yang lagi cemberut"

Niko berdecak merasa kesal karena calvin, dia langsung beranjak dan merasa tidak perduli dengan calvin. Niko terus saja menutup wajahnya sambil menahan senyum yang tak kunjung berhenti.

"Calvin nyebelin banget sih!! Anjing ah, aku kan jadi malu, " Niko membaringkan tubuhnya di atas kasur dan langsung menutup wajahnya menggunakan selimut tebal.

Calvin bergerak menuju niko di atas kasur yang sedang menutup wajahnya menggunakan selimut. " Senyum," ledek calvin. Niko mendengus tapi juga merasa senang, dia mengigit bibir bawahnya dan mulai membuka selimut tebalnya dengan kasar. Niko terduduk dan mulai menatap calvin yang sekarang sedang tersenyum ke arahnya dan tak bisa menutupi hati niko yang menggeli sedari tadi, geli-geli gimana gitu.

"Aku pulang ya," kata calvin sambil mengelus rambut niko kemudian mengecup keningnya lembut.

Niko mengangguk pelan," peluk dulu." Pinta niko yang sudah membentangkan tanganya meminta calvin untuk memeluknya sekali lagi.

"Uluh-uluh, sini sayang." Calvin membalas pelukan niko yang hanya berlangsung beberapa menit kemudian merenggangkan sedikit pelukanya.

Calvin tersenyum saat mereka saling bersitatap satu sama lain. Calvin menarik dan langsung menangkup wajah niko.

"Jub-jub, muach" Calvin mengecup sampai membuat niko mendengar suara kecipak. Niko membeliak saat calvin sudah menjauh sembari menjulurkan lidahnya dan langsung berlari meninggalkan niko di kamar.

"Calvin, Anjingg ya lo nyuri firs kiss guaaa!!" Teriak niko yang membabi buta dan berlari mengejar calvin dan ternyata sudah pergi dari apartemen.

Niko berkacak pinggang sambil mendengus kesal. Namun, sesaat dia terpikirkan sama omonganya barusan. "First kiss?" Niko mengacak rambutnya sendiri karena merasa malu. Padahal sudah jelas mereka pernah berciuman. Dan sudah pasti first kissnya sudah di ambil dari dulu sama calvin.

Niko memutar badanya dan berbalik masuk ke dalam kamar. Sedari tadi niko tak berhenti tersenyum yang hatinya sedang berbunga-bunga. Katanya niko nggak papa jadi selingkuhan yang penting bahagia.

^^^

" Seneng banget kayaknya," kata keyla yang baru sampai di dalam kelasnya. Niko menoleh dia membalas senyum keyla.

"Kenapa sih lu? Cerita dong," Keyla menarik kursinya dan duduk mendekati niko yang sedari tadi tak berhenti mesam-mesem sendirian di kelas.

Niko menutup wajahnya menggunakan buku. Memikirkan tentang calvin membuatnya merasa bahagia, niko tak mungkin memberi tau keyla tentang calvin. Kalau selama ini kekasihnya selalu membuatnya jatuh cinta di setiap hari.

Niko berbalik menatap keyla.

"Menang give away," dalih niko sambil terkekeh.

"Yakin?" Keyla mencondongkan badannya dan wajahnya menjadi sangat dekat. Tatapanya seolah menatap deduktif ke arah niko. Niko meneguk salivanya sambil mengangguk kecil. Berusaha menahan wajahnya yang memerah, kalau tidak begitu niko bisa ketahuan kalau dia sedang berbohong. Jangan sampai! Niko masih mau sama calvin.

"I-iya"

"Gua gak perc—," Ucapanya berhenti saat dosen mulai masuk ke dalam kelas. Keyla berbalik ke posisi duduknya yang di samping niko.

"Utang cerita!" ancam keyla. Niko mengangguk sambil piss dua jari.

Niko bernapas lega karena hari ini bisa tertolong, niko itu nggak bisa bohong sama keyla. Soalnya mereka sudah dekat banget jadi, keyla sangat tau kalau semisal niko itu berbohong.

Manis yang manis cuma ada di calvin sama niko hehe

BL_Misspcreators' thoughts
Nächstes Kapitel