webnovel

Tentang Hati Bapak

Senja memerah telah menghiasi langit di batas garis cakrawala yang bisa dilihat sebagian oleh Maya dan Budi dari sela-sela pepohonan yang tumbuh jarang di hadapan mereka. Budi dan Maya duduk bersampingan sembari menatap ke kejauhan.

"Menurut kamu … bapak aku kayak orang gangguan kejiwaan nggak sih, May?" tanya Budi tiba-tiba dengan suara lirih.

Sejujurnya sejak mendengar ucapan Bu Tantri sang Kepala Desa tadi siang, Budi merasa sedih dan terenyuh membayangkan bapaknya mungkin sudah seperti orang gila yang seringkali ia lihat di tepi jalan di Jakarta. Tetapi saat ia melihat sosok bapaknya tadi, sepertinya ucapan Bu Tantri salah. Namun ia ingin mendengar pendapat Maya.

"Nggak Bud," jawab Maya cepat sembari menggeleng. "Bapak kamu sama sekali nggak kayak orang gangguan jiwa. Menurutku dia hany a kelihatan seperti orang yang merasa marah dengan kehidupannya sendiri sehingga bingung hendak meluapkan ke mana amarahnya jika tidak ke orang-orang yang mencoba berinteraksi dengan beliau."

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com

Nächstes Kapitel