Kai sudah sampai di bandara lima belas menit yang lalu. Ia beserta orang-orangnya sudah bersiaga untuk menyambut kedatangan Malik, nona dan Storm.
Tak lama kemudian, orang yang ditunggu pun akhirnya datang. Beberapa orang langsung membawakan barang bawaan tuannya. Sementara itu, Kai lantas mengekori Malik. Berjalan di belakang tuannya tersebut dalam mode siaga.
"Aku ada urusan. Kau saja dulu ke sana," ucap Malik.
Storm mengangguk, dan langsung masuk ke dalam mobil.
Malik lalu menatap istrinya. Ia lupa memberitahu perihal kematian Erick.
"Ada yang terjadi saat kita di Sisilia," lontar Malik dalam perjalanan. Ia begitu berhati-hati dalam menyampaikan kabar duka tersebut.
Anna mendengarkan setiap ucapan Malik yang tampak serius.
"Pak Erick tewas," tandas Malik.
Untuk beberapa menit, Anna pikir suaminya salah bicara atau telinganyalah yang bermasalah. Namun, tatapan Malik menunjukkan bahwa ucapan suaminya memang benar adanya.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com