"Apa kau akan kembali ke Gulf of Cave?" tanya Edward.
Pria terakhir yang datang ke Evan pun selesai. Ia segera membalikan tubuhnya, pergi dengan langkah tertatih akibat luka cacat yang didapatkann di kakinya, dan meninggalkan Pemimpin Republik itu berdua dengan Kolonel Edward.
Evan menyadari kalau Edward saat ini sedang menatapnya penuh dengan keseriusan. Hal itu tidaklah mengejutkan, seorang anggota akan kebingungan untuk bertindak jika ketuanya tidak ada. Pemuda itu sadar, dia harus menjadi ketua yang bisa membimbing mereka menuju kemenangan.
Ia segera mengangkat tubuhnya, berdiri dengan tegap. Kemeja putih yang dihiasi medali kepresidenan melekat erat di tubuhnya, seperti tak terpisahkan.
"Perang Saudara ini telah berjalan cukup lama dan menguras tenaga. Ini tidak baik untuk Republik Liviel," jelas Evan.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com