"Kemarilah, Sialan!" erang Chris.
Pria itu segera berdiri di atas salju putih yang membentuk tubuhnya ketika mendarat. Kedua matanya menatap Evan dengan penuh kebengisan.
Evan terpancing. Pemuda itu langsung melompat dengan mengacungkan pedang cahaya miliknya menuju Chris. Keduanya kembali beradu pedang dengan sengit dan ketat, tidak ada satu pun orang yang tahu keadaan di dalam istana seperti apa.
Penghalang sihir yang dimunculkan Chris sama sekali tidak bisa ditembus oleh siapa pun. Para prajurit Liviel baik pasukan kota atau pun pasukan angkatan darat segera berkumpul mengelilingi komplek istana.
Mereka mengenakkan zirah lengkap dengan pedang yang mereka gunakan. Tak hanya pasukan infantry, tetapi para penyihir yang berada di dalam Ibukota segera berkumpul untuk memikirkan cara menghilangkan penghalang sihir tersebut.
Salah satunya Sophie. Ia bersama dengan ayahnya, Altair, mengadakan pertemuan darurat dengan seluruh ahli sihir di Ibukota.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com