webnovel

Perbedaan dan Permintaan

"Duduklah. Kau pasti memiliki banyak pertanyaan tentangku, bukan?" tanya Altair, memersilakan Evan untuk duduk di depannya, tepatnya di kursi kosong yang disediakan.

Mau tidak mau pemuda itu segera mengiyakan apa yang diinginkan oleh Altair. Ia segera duduk bersamaan dengan datangnya makanan yang ia pesan, dua potong wafle dengan secangkir susu almond yang menjadi andalan kedai ini.

"Aku senang kau tidak menghukum berat putriku. Dia yang keras kepala sangat sulit untuk kunasihati," ucap Altair.

Ia mengungkit pemberontakan di daerah selatan yang dalang intelektualnya adalah Sophie itu sendiri. Pria tua itu sangat bersyukur mendengar Evan tidak memerintahkan eksekusi terhadap wanita itu.

Pemuda itu sendiri hanya terdiam, ia tidak tahu harus bicara apa karena kejadian itu berlangsung tepat setelah dirinya menjabat beberapa minggu setelah revolusi berakhir. Ingatan terakhir yang ia miliki adalah perjanjian dengan Alexander yang menyetujui untuk perpindahan kekuasaan.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com

Nächstes Kapitel