"Angra Mainyu? Apa yang kau lakukan di sini?" tanya Evan, kaget.
"Ini masih wilayahku, meskipun kalian merebutnya dengan paksa dan brutal." Angra benar-benar marah, tetapi ia tidak menunjukannya tepat di hadapan Evan. Fokus pria itu segera memandang perubahan besar yang terjadi di diri Evan.
Raja Iblis itu menganggukan kepala beberapa kali, ia menyadari sesuatu hal yang berkaitan dengan kondisi Evan seperti salah satunya adalah pupil mata yang memerah.
Bagi sebagian orang, perubahan itu tidak begitu terlihat jelas dan memilih mengabaikan hal itu. Namun, melalui mata Angra yang berbeda dari makhluk hidup pada umumnya. Ia bisa melihat dengan jelas aura iblis yang muncul di dalam diri pemuda di depannya.
"Sungguh tragis dan menyedihkan," ketus Angra, bangkit dari posisinya duduk sembari memandang dengan tajam pemuda yang tengah berdiri di depannya.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com