***
Pasukan dari dua batalyon, batalyon lima dan enam berhasil memukul mundur pasukan iblis, yang terdiri dari pasukan mayat hidup, pasukan kegelapan, dan pasukan sukarela.
Moral, semangat, hingga keinginan untuk menang di hati seluruh pasukan meningkat setelah melihat pemimpin mereka, Evan, ikut bertempur di garis depan.
Ayunan pedangnya bagaikan tarian, jika diiringi sebuah lagu atau orkestra, mungkin orang-orang yang melihat akan terkagum hingga menangis karena gerakan indah yang Evan tunjukan.
Ia selalu bertempur bersama seorang prajurit berzirah, tidak pernah diketahui siapa orang itu atau apa jenis kelaminnya. Ia selalu mengenakkan helm yang hampir menutup seluruh wajah hingga orang-orang kesulitan untuk mengenali.
Kini, mereka berdiri sejajar di depan pintu gerbang timur Kota Horn, itu tertutup dan para pasukan dalam kota mulai membidik satu persatu dari batalyon enam.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com