Mendengar Alfa terus membantah membuat Evan segera mengacungkan pedangnya tinggi-tinggi untuk menebas kepala remaja laki-laki tersebut. Akan tetapi, Rishia yang melihatnya sontak langsung melerai pertikaian mereka dan mencoba menenangkan hati majikannya yang emosi.
"Hentikan, Tuan Evan!" teriak Rishia, sontak membangunkan Evan dari kedalaman emosi yang menenggelamkannya.
Jaraknya begitu dekat ketika bilah pedang Evan hendak menebas leher remaja tersebut. Akhirnya kesadaran Evan kembali dan menghentikan ayunannya dengan segera. Emosi yang membelenggunya menggelapkan pikirannya atas tujuan ia menyelamatkan ketiga remaja tersebut dari wilayah iblis.
Alfa yang memejamkan mata segera menghembuskan napas panjang, begitu lega melihat Evan tidak mengambil nyawanya saat ini juga. Namun, setelah melihat respon dari majikannya. Ia tetap berpegang teguh pada prinsipnya, yaitu tinggal bersama Nishia di kota ini untuk selamanya.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com