"Eh?! Seharusnya kau yang menanyakan siapa kau!" hardikku padanya.
Tanpa basa-basi lagi dia mengambil buruanku dan lari.
"Oi! Sialan!"
Aku mengambil panah dengan cepat dan mulai menghunjamnya.
"Hi! Hi! Auh!" teriak makhluk itu menghindari seranganku.
"Kenapa dia bisa secepat itu?"
Aku mulai memikirkan satu serangan. Saat aku mempersiapkan serangan terakhir.
"Hera! Apa yang aku lakukan? Kau bisa merusak semua ini! Hentikan!" teriak Lavanya dan Black Pearl menarik-narik tanganku.
"Hahaha! Mati!"
"Tidaaak!" teriak mereka berdua.
Sebuah siratan biru melayang tepat ke arah makhluk kecil itu, seluruh air terserap ke dalam anak panah sihir airku.
Kabom!
"Yeah! Serangan itu pasti kena!" Kami berlari untuk memastikan makhluk itu binasa.
Aku yakin telah mengenainya tadi di lihat dari jangkauan sihir tidak mungkin dia selamat. Akhirnya kami sampai di tempat serangan.
"Apa?!" teriak kami bertiga.
Ternyata kami hanya menemukan bangkai rusa yang telah hancur.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com