Putri menutup wajahnya karena malu, Ivan begitu berhasrat dengan kegiatannya di pagi ini, Ivan terus bergerak diatas tubuhnya membuat Putri terpancing dan mengimbangi semua pergerakan yang Ivan lakukan.
"Mana suaramu?" tanya Ivan berbisik ditelinga Putri membuat Putri semakin malu dengan pertanyaan Ivan.
"Oven your eyes and call my name." pinta Ivan dengan menghisap leher jenjang Putri, membuat Putri harus bersusah payah menahan setiap gerakan yang Ivan berikan pada tubuhnya.
"Kak Ivan." akhirnya Putri sudah tidak bisa menahan suaranya lagi untuk mendesah dan menyebut nama laki-laki yang begitu aktif memacu dirinya.
"Iya...Terus panggil nama saya, Put." pinta Ivan, Ivan sudah semakin berhasrat mendengar namanya dipanggil oleh wanita yang sedang berada dibawah tubuhnya.
"Put enggak kuat lagi." ucap Putri dengan suara yang lemas dan membuat Ivan tersenyum.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com