VIAN: Manemui Nastya
"Untuk apa?" Tanya Niar.
"Aku tidak tahu. Aku tidak sempat menanyakan apapun karena aku tahu itu tidak benar. Jadi aku berlalu dan pergi"
Lantas Niar menghela napas panjang. Saat itu ku lihat kedua bola matanya nampak berputar bak mengenang sesuatu. Entah apa, mungkin tentang jawaban ku barusan. Atau mungkin juga tentang obrolannya dengan Nastya tadi.
"Apa yang dia katakan padamu?" Tanya ku.
"Dia ingin meminjam mu dari ku. Aku marah dan lantas berbicara kasar padanya. Aku muak. Aku juga sudah tidak tahan" Jawab Niar sembari memejamkan kedua bola matanya lalu membuang napas panjangnya.
Ku raih wajahnya. Dan ku cium kening juga kedua bola matanya yang terpejam. Lalu ku bisikkan padanya.
"Sayang... Aku mencintai mu... Selamanyaaaaa..."
Lantas Niar pun tersenyum kecil. Berhasil aku menghiburnya. Lantas lagi ku lihat raut wajah malu-malu dan manjanya lagi. Setelah sekian hari ia banyak cemberut menahan cemburu.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com