webnovel

Kisah Cinta Sang Adik

Foto yang menampakkan wajah dirinya terus di pandangi oleh Martha. "Ternyata suamiku sebenarnya sangat mencintaiku. Aku yakin dia akan berubah saat mengetahui sifat asli orang tuaku yang hangat.' Senyum getir dari bibir Martha mengisyaratkan banyaknya makna. Entahlah, saat ini ia sedang di tuntut untuk percaya penuh pada sang suami, Felix

"Sayang, aku pamit ke luar sebentar ya."

Felix mencium kening Martha. Hatinya berdebar ketika Felix memanggilnya dengan kata sayang. Mungkin ini adalah kali pertama sejak pernikahan mereka ada sebuah kehangatan dalam hubungan antara suami istri itu.

Tanpa menanyakan ke mana Felix akan pergi, Martha mengiyakan sang suami pergi. Ia teringat saat pertama kali bertemu dengan Felix. Kala itu adalah hari yang sangat mendebarkan bagi Martha.

Kebaikan Felix pada ayah Martha waktu itu mampu membuat hati kedua orang tuanya luluh. Ayah Martha sangat percaya diri membanggakan Felix yang menolongnya lolos dari copet. Ia berutang budi pada Felix karena saat itu Ayah Martha sedang membawa satu koper uang milik sekolah untuk pendanaan renovasi sekolah yang ia pimpin sebagai kepala sekolah. Mungkin akan berdampak buruk bagi kehidupan Martha dan keluarga jika copet itu berhasil merampas koper milik Pak Hendra, ayah Martha.

Saat peristiwa itu terjadi, Felix di undang makan malam oleh ayah Martha dengan alasan untuk membalas budi Felix yang hampir tertusuk pisau karena berkelahi dengan copet. Saat itulah, Felix dan Martha bertemu. Felix jatuh hati pada pandangan pertamanya kala melihat Martha.

Begitu juga dengan orang tua Martha yang mendambakan menantu seperti Felix. Mereka tertegun kagum dengan pekerjaan Felix yang mengaku sebagai CEO di Perusahaan Properti. Felix tidak bermaksud membohongi kedua orang tua Martha. Tapi keadaan memaksanya untuk tidak berkata jujur tentang pekerjaan yang sebenarnya. Karena, ia tertarik dengan Martha.

Tapi, ada yang aneh dari tatapan ibu Renata. Ia tak henti menilik wajah Felix saat sedang berbicara. Seakan-akan, ia pernah melihatnya. Semenit, dua menit, keadaan berbalik, kini giliran Felix yang menilik inci demi inci wajah ibu Renata. 'Aku merasa pernah melihat wajah ibunya Martha, tapi di mana?'

Saat jamuan makan malam habis dan Felix pun pamit pulang, ia berjabat tangan dengan kedua orang tua Martha. Ibu Martha pun lupa menyebutkan namanya ketika tadi Felix datang. Ia pun mengatakan namanya saat Felix menjabat tangannya untuk pamit pulang.

"Re-Renata?" Bibir Felix getir.

Ibu Renata pun heran, kenapa Felix menyebut namanya dengan terbata-bata. "Ah tidak apa-apa Tante, hanya saja nama Tante tampak familiar di pikiran saya."

Felix menjawabnya dengan candaan belaka.

Satu minggu setelah pertemuan makan malam, Felix mulai memberanikan diri untuk meminta nomor ponsel Martha. Kemudian Pak Hendra menceritakan hal ini pada sang istri. Bukan main, ibu Renata sangat girang ketika mengetahui Felix sang CEO tertarik dengan Martha anaknya. Tanpa berpikir keras, mereka mempunyai niat untuk menjodohkan Arian dan Martha. Walaupun, mereka tahu bahwa Martha sedang menjalin hubungan denganku, Adrian.

Sikap Felix yang terus menerus mendekati Martha, membuat Martha akhirnya mau pergi untuk sekadar makan malam dengan Felix. Tentu, semua itu ada campur tangan dari orang tua Martha. Dorongan dari orang tuanya tentang Arian, membuat Martha berpikir, apa salahnya mencoba?

Saat makan malam berlangsung, dengan terang-terangan Martha mengatakan bahwa ia sudah mempunyai pacar. Dan memberi saran pada Felix agar tidak terlalu berharap pada Martha. Felix pun sedikit kecewa dengan pernyataan Martha. Ia juga sempat mundur setelah makan malam itu. Felix menghilang dari keluarga Martha selama sebulan lamanya.

Hal itu membuat kedua orang tua Martha heran. Apa yang sudah di lakukan Martha sehingga hubungannya dengan Felix tidak berkembang. Mereka bertanya pada Martha. Lalu, Martha menjawabnya dengan rinci bahwa ia lebih memilihku dibanding Felix. Dari situlah, terjadi pertengkaran hebat antara Martha dan kedua orang tuanya. Ia menyuruh Martha untuk menghubungi Felix kembali. Pak Hendra juga membantu membujuk Felix. Bahkan, ia tega menjelekkan harga diriku yang di depan Felix.

Lalu, Felix dan Martha akhirnya menjalin suatu hubungan di belakangku. Awalnya Martha tidak serius, tapi lama kelamaan, dia juga menaruh perasaan pada Felix.

Ketika mengingat semua kejadian itu, Martha menyadari bahwa ia telah menyakitiku berulang kali. Tapi sifatnya yang egois, tak membuat Martha lantas menyesal. Yang ia tahu, saat ini posisinya aman karena ada Felix yang mencintai dirinya.

Martha tidak tahu bahwa Felix ...

Felix sedang asyik berdua dengan Sarah. Tidak disangka, empat bulan tidak saling bertegur sapa, ada rasa rindu yang tidak bisa di ungkapkan oleh Sarah. Ia merasa kehilangan sosok Felix yang selalu memujinya jika sedang bertemu.

Kini, mereka bertemu kembali. Membawa makna rasa yang selama ini tidak menemukan jawaban. Ternyata, waktu empat bulan cukup untuk memberi jawaban, jika mereka saling menyukai. Sarah telah jatuh ke dalam pelukan yang salah, bahkan tidak seharusnya Sarah memiliki rasa itu terhadap Felix.

Cafe Kenanga adalah tujuan Felix dan Sarah untuk mengobrol tentang perasaan mereka masing-masing. Sebenarnya bukan itu tujuan utama Sarah bertemu dengan Felix. Ia sejenak melupakan masalahku karena Sarah terlalu egois untuk masalah perasaannya sendiri.

Felix memegang tangan Sarah yang terasa dingin. Hidangan makan pun sudah di siapkan oleh Pelayan Cafe. Gerak tubuh Sarah memperjelas kerinduan yang selama ini menyayang di dalam hatinya. "Kamu kangen ya?" Felix menjebak Sarah dengan pertanyaan yang sulit untuk di jawab oleh Sarah. Felix pandai membaca gerak tubuh setiap wanita yang ia dekati.

Lalu Felix menawarkan sesuatu yang sangat berisiko dan mungkin akan berakibat fatal jika Sarah ataupun Felix ceroboh. Karena Felix juga menginginkan Sarah, mereka pun sepakat untuk saling mendukung dalam hal apapun termasuk menunggu akhir dari pernikahan yang tidak seharusnya itu. "Apa kamu yakin akan hubungan kita?" tanya Sarah.

"Yakin Sarah. Karena sesungguhnya, rasa cintaku terhadap istriku sudah hancur lebur bersama dendam yang ku miliki."

"Dendam?"

"Iya ... Sebenarnya, dulu Renata ibu mertuaku adalah selingkuhan ayahku yang berada di Bangkok."

DEG~~~

Sarah terperanjat oleh ucapan Arian. Sekarang, ia tahu bahwa Martha sedang dalam bahaya. Tapi, ia masih merasa sakit hati jika mengingat Martha telah menghancurkan hidupku sebagai kakaknya.

Di satu sisi, Sarah adalah adikku. Satu sisi, ia juga seorang wanita yang mempunyai perasaan cinta terhadap laki-laki yang telah beristri. Martha salah memandang Felix. Felix salah menjadikan Martha umpan untuk melukai sang ibu dengan dalih balas dendam. Sarah bingung, siapa yang berhak bahagia, dan siapa yang seharusnya menderita?

Sarah dan Felix pulang tanpa membuat keputusan apapun. Sarah meminta waktu untuk berpikir. Lalu Felix pun memberi waktu pada Sarah selama satu bulan lamanya.

 

Nächstes Kapitel