webnovel

Chapter 84 - Perundingan

Tombak tepat di depan wajah mereka, semakin mendekat dan perlahan terus mendekat hingga mampu merobek wajah mereka. Hingga dorongan tombak itu terhenti begitu suara seorang pria bijaksana dari Uridonia memberi perintah untuk menurunkan tombak mereka. Lelaki itu melangkah keluar dari rumah kayu itu bersama dengan dua prajurit dibelakangnya, Void memejamkan mata dan menghela nafas lega dengan begitu pelan hingga tak disadari siapapun.

"Paduka August ..."

Suara menterinya yang dianggap telah tiada itu gemetar menatap orang yang selama ini ia layani dalam kondisi baik-baik saja, meski seharusnya ialah yang harus dikhawatirkan.

"Adler ... Itukah dirimu? Aku mendengar kabar jika dirimu telah tiada," sangka sang Raja.

Adler menggelengkan kepala dengan kuat dan menyangkal "Tidak paduka," kemudian sang Menteri itu menjelaskan secara singkat apa yang terjadi padanya dan apa yang terjadi dengan Verdik–salah satu menteri di Uridonia juga.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com

Nächstes Kapitel