Sinar menyeruak dari jendela kamar tidurnya. Seakan mencoba untuk membangunkan gadis yang terlelap di atas ranjang. Namun, itu tidak berhasil. Rumi sudah bangun lebih dulu, bahkan sebelum fajar menyembul di balik gumpalan awan putih di atas sana. Alasannya? Dia tidak bisa tidur semalam penuh. Entah apa yang sedang mendiami hatinya hingga ia merasa begitu, pikirannya kacau dan perasannya resah juga gelisah. Bukan sebab tempat tidur yang tak nyaman, sumpah demi apapun ini benar-benar surganya dunia. Namun, Rumi sulit untuk menyesuaikan dirinya dengan situasi ini. Tempat baru yang asing, dia bahkan tak tahu alasannya datang kemari untuk pertama kalinya. Kemarin, setelah tiba di tempat ini, Rumi tidak bertemu dengan siapapun. Dia tidak berbicara dengan siapapun dan tidak mengunjungi tempat manapun.
Mr. Tonny menghantarkan dirinya untuk datang kemari. Melupakan ajang perkenalan untuk Rumi. Gadis itu bisa memahaminya. Toh juga, kemarin adalah waktu untuk beristirahat.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com