Pukul 00.34 malam, Tae masih terbangun. Dirinya tidak bisa tidur karena rasa nyeri pada bahu kirinya yang tak kunjung reda.
"Sial, kenapa malah tambah sakit sih," ucap Tae dalam hati.
Akhirnya ia memilih untuk tidak tidur, untuk mengalihkan rasa sakit di bahunya. Tae bersantai di balkon kamarnya.
Dengan sebatang rokok filter ditemani dengan secangkir kopi. Tae menikmati setiap hembusan asap rokok dan tegukan kopi. Itu lebih bisa menenangkan pikiran dan membuatnya lupa akan rasa nyeri pada bahu kirinya.
Sendirian di gelapnya malam, di temani hembusan angin yang dingin. Tae terdiam melamun dengan segudang pikiran yang menumpuk dalam benaknya.
Memang jika sudah lewat tengah malam biasanya akan selalu overthinking atau bisa saja untuk sebagian orang itu menjadi jamnya untuk berkarya, menuangkan semua keluh kesahnya dalam bentuk apapun.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com