webnovel

Narina diajak kencan

Narina langsung berbicara,

"Ayo kita kembali ke sekolah!,Kak Rizam pasti sedang mencari kita"

Kemudian Nadia langsung mengganggukan kepalanya,lalu mereka berdua langsung berlari menuju ke sekolah.Saat sudah sampai disekolah,Narina dan Nadia yang melihat kakaknya yang ingin melemparkan pukulan kepada kakak kelasnya pun langsung berteriak,

"KAKAK...."

Lalu Rizam yang mendengar teriakan kedua adiknya langsung meninggalkan kakak kelasnya kemudian dia berlari mendekati adiknya,

"Kalian berdua baik - baik saja kan?"

"Tentu saja kak,kakak jangan khawatir!.Kami berdua juga kan bisa beladiri" respon Narina

"Benar kak,kami akan selalu baik - baik saja" respon Nadia

Rizam langsung memeluk kedua adiknya,kemudian dia langsung mendekati kakak kelasnya lagi yang masih tersungkur.

"Jika aku melihat kalian menyentuh kedua adikku lagi,aku tak akan membiarkan hidup kalian aman"

Setelah itu,Rizam langsung meninggalkan kakak kelasnya bersama dengan kedua adiknya lalu mereka langsung masuk ke dalam mobil.Sementara itu,dua kakak kelas yang telah dihajar oleh Narina dan Nadia langsung berlari ke sekolah dan menemui temannya yang barusan telah dihajar oleh Fahzan.

"Mereka sangat jago sekali beladirinya" tutur salah satu dari mereka

Mereka tidak mengetahui bahwa sebenarnya Narina dan Nadia juga mempelajari Taekwondo dan berhasil mendapatkan sabuk hitam dengan tujuh strip putih.Mereka berdua hanya berbida satu tingkatan dengan Rizam.Sama seperti Rizam,mereka juga tak diketahui oleh teman - temannya.

"Iya benar sekali,tetapi kita tak boleh menyerah.Kita harus membuat rencana lain agar Rizam tak seenaknya bersama dengan perempuan"

"Kita lihat saja nanti!"

Kemudian mereka bertiga langsung pergi meninggalkan sekolah.Saat beberapa lama kemudian Rizam dan kedua adiknya sudah sampai dirumah.Lalu mereka langsung menuju ke kamarnya masing - masing untuk mengganti pakaiannya.

Setelah itu,mereka langsung menuju ke meja makan lalu makan siang bersama.Walaupun tak makan bersama dengan kedua orangtuanya tetapi mereka tetap melakukan hal tersebut dengan senang hati.

Saat selesai makan,tiba - tiba ponselnya Narina berbunyi karena ada notifikasi pesan masuk di whatsappnya.Narina mereka sangat terkejut sekali karena mendapatkan pesan dari teman sekelasnya yang bernama Jauzan Arrafan,pesan tersebut berisi

"Narina... Apakah kamu mau berjalan bersamaku ke taman siang hari ini?jika kamu mau,aku akan menjemputmu sekarang"

Narina langsung menyetujui ajakan Jauzan lalu dia langsung berteriak,

"AAAAAAAAAAAA"

Melihat Narina berteriak Nadia dan Rizam pun merasa terkejut,lalu Rizam langsung bertanya

"Dek... Mengapa kamu berteriak?"

"Aku diajak kencan dong oleh Jauzan"

Nadia yang mendengarnya hanya diam saja,lalu Rizam langsung bertanya lagi

"Apa kamu menyetujui ajakannya?"

"Tentu saja,yasudah aku mau siap - siap dulu.Sebentar lagi dia akan menjemputku"

Lalu dia langsung pergi ke kamarnya dan tak lama kemudian terdengar suara motor dan sepertinya yang mengendarai motor tersebut adalah Jauzan.Narina langsung mendapatkan lagi sebuah pesan

"Aku sudah berada didepan rumahmu"

Kemudian Narina langsung berlari keluar dan menghampiri Jauzan,lalu Narina lamgsung berbicara

"Apakah kita akan berangkat sekarang?"

"Tunggu sebentar ya!aku mau meminta izin kepada kakak kamu"

Lalu Jauzan langsung beranjak dari motornya untuk masuk ke dalam rumah tetapi Narina langsung berbicara,

"Kamu tidak perlu masuk,biarkan aku saja yang memanggilnya"

"Baiklah"

Lalu Narina langsung berteriak,

"KAKAK... AYO KEMARI!"

Jauzan yang mendengarnya langsung menutup telinganya,lalu Rizam dengan terpaksa menghampiri adiknya,lalu dia langsung berbicara

"Ada apa sih dek?mengapa harus teriak segala?"

"Ih kakak bawel,aku tuh mau minta izin pergi bersama dengan Jauzan"

"Iya benar kak,apakah boleh?" respon Jauzan yang diakhiri pertanyaan

"Boleh,tetapi kamu harus menjaga adikku dan dia juga harus pulang dengan selamat.Mengerti?"

"Mengerti kak,kakak tenang saja.Aku akan selalu menjaga Narina selama dia bersamaku"

Lalu mereka berdua langsung berangkat,Rizam pun langsung masuk lagi ke dalam rumahnya dan dia langsung mendekati Nadia yang masih duduk di meja makan.

"Dek... Kamu kok bisa kalah sama Narina?"

"Kalah gimana maksudnya ya kak?"

"Yaelah malah balik nanya,emangnya gak ada gitu cowok yang tertarik buat ngajak kamu kencan"

"Gak ada,emangnya kenapa kak?"

"Gak apa - apa sih,kakak kurang yakin aja gitu kalau adiknya kakak yang cantik ini tidak disukai oleh cowo"

"Kok kakak malah makin mojokin aku sih?nih ya yang sebenarnya kalah itu kakak karena belum pernah ngajak cewe kencan sedangkan salah satu adiknya saja sudah ada yang mengajak kencan"

"Woah,kamu sangat pintar sekali ya membalikan perkataan kakak"

"Memangnya kakak saja yang bisa seperti itu,aku juga bisa dong"

"Yaudah deh,adiknya kakak memang pintar. Dari pada diam dirumah gak ada kerjaan,kamu mau gak ikut kakak membeli beberapa makanan di supermarket?"

"Ayo kak"

Sementara itu,Narina dan Jauzan sudah sampai disebuah taman hiburan.Lalu Jauzan langsung berbicara,

"Kamu tidak merasa keberatankan,jika aku mengajak kamu bermain disini?"

"Justru aku merasa sangat senang sekali,yasudah ayo kita main bersama!"

"Oke,ayo kita bermain!"

Lalu mereka berdua langsung mulai bermain disana,setelah beberapa lama kemudian mereka sudah merasa sangat puas sekali dan tentunya juga lelah.Lalu mereka langsung duduk disebuah kursi.

Awalnya mereka hanya berdiam saja dan tak berbicara,untuk memecahkan keheningan diantara mereka berdua lalu Jauzan langsung bertanya

"Bagaimana?apakah kamu merasa sangat senang?"

"Tentu saja,aku merasa sangat senang sekali"

"Syukurlah,aku merasa senang juga mendengarnya.Ouh iya,apakah kamu mau makan bersamaku?"

"Tentu saja aku mau"

Jauzan yang mendengarnya merasa sangat senang sekali,lalu dia langsung berbicara lagi

"Ayo kita pergi ke Restoran terdekat!"

Lalu mereka berdua langsung menuju ke Restoran terdekat.Dan tak lama kemudian mereka pun sampai disebuah restoran,saat mereka sudah masuk ke dalamnya lalu mereka langsung memesan beberapa makanan.

Tak lama kemudian makanan tersebut sudah jadi dan mereka langsung menyantapnya.Setelah mereka selesai makan lalu Jauzan langsung berbicara,

"Narina.. Aku mengucapkan banyak terimakasih kepada kamu karena mau menerima ajakanku"

"Seharusnya akulah yang harus mengucapkannya karena telah diajak olehmu"

Lalu mereka berdua langsung saling melempar senyuman,kemudian Jauzan langsung berbicara lagi

"Ouh iya,aku juga minta maaf ya karena tak bisa menolongmu ketika dibawa oleh kakak kelas"

"Kamu tak perlu minta maaf,lagian aku dan Nadia juga bisa mengatasinya sendiri"

Lalu Jauzan langsung berbicara lagi,

"Narina... Aku merasa sangat senang sekali ketika bersama dengan kamu dan aku juga minta maaf karena sudah sejak lama mengagumi kamu.Apakah kamu mau menjadi pacarku?"

Nächstes Kapitel