webnovel

Bab 45

POV Tasya

"Kak Ari enggak keberatan menemani aku di sini?" tanyaku.

"Iya tidak apa-apa, aku akan temani kamu sampai Orang tua kamu ke sini," jawabnya.

"Kalau begitu terima kasih," ucapku.

Aku mulai mengantuk, mungkin itu efek obat yang aku makan. Datang seorang Suster dia membelakangiku, sedangkan Kak Ari tertidur, aku menyapa Suster itu. Saat dia berbalik, wajahnya penuh darah dan dia membawa pisau kemudian mencoba membubuhku.

"Tasya bangun," aku mendengar suara.

"Apa," aku membuka mataku, ternyata itu hanya mimpi.

"Kamu kenapa?" tanya Kak Ari.

"Aku barusan bermimpi buruk," jawabku aku berkeringat.

"Sudah itu hanya mimpi, sekarang kamu istirahat saja lagi," Kak Ari menyuruhku.

"Apa Orang tuaku belum ke sini?" tanyaku.

" Belum," jawabnya.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com

Nächstes Kapitel