webnovel

155. Gemuruh Rasa

Ratu membimbing wanita cantik dengan make up segar itu duduk di ranjang hiasnya.

"Raja telah menjadi suamimu juga, bahagiakan beliau dan tak ada yang bisa kita lakukan dengan perintah raja, jalani dan lakukan saja dengan baik, itu juga yang aku terapkan dalam setiap perjalanan hidupku." Ratu berusaha tersenyum, tetapi sangat tampak kegetiran.

"Se maksimal mungkin, Yang Mulia," jawab Adaline membalas senyuman ratu. Keduanya lalu duduk di ranjang pengantin itu sambil berbincang. Sebelum raja masuk ke kamar ini, ratu memang meminta ingin berbicara dengan Masyayel terlebih dahulu.

Tatapan mata keduanya saling berpandangan seakan menyalurkan sinyal kebatinan, hati dua orang wanita yang sedang terluka oleh keadaan ini, beginilah nasib para perempuan yang dianggap hanya sebagai makhluk yang lemah dan sebagai hiasan atau hiburan semata, perasaan seakan tidak dipedulikan dan tidak dihargai.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com

Nächstes Kapitel