webnovel

153. Tembus Rasa

Pasir berterbangan dengan kuat dihempas oleh angin yang begitu menghembus dengan kencang pula. Seorang pemuda begitu semangat dan antusias mengikuti gerakan-gerakan yang telah diajarkan oleh seniornya yang berjarak puluhan ratus tahun lalu sebelum dirinya ada, dialah pangeran Shem. Giat dan berjuang menguasai semua tehnik dari sang kakek buyutnya.

Persiapan untuk sebuah misi lanjutan yang dimintai tolong oleh sang kakek_raja Magnus.

"KRUSAKH!"

"AUGH!!!" sang pemuda tampan yang sudah berkeringat itu terjatuh dan berguling-guling di hamparan luas penuh bebatuan kecil.

"Hati-hati, Shem. Kau terlalu terburu-buru. lihatlah pula medan dan pijakan untuk melakukan gerakan gesitnya!" Sang kakek seketika bangkit dan mendekati Shem dan membantunya berdiri dari baringnya.

"Kakek, aku tidak menyangka akan terkilir dan kakiku rasanya sakit, Kek!" keluh Shem sambil menyeka peluhnya.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com

Nächstes Kapitel