Waktu yang akan membawa Randu menuju ke sebuah tempat ritual segera tiba, semua dilakukan dengan kesombongan menjadikan bertolak belakang keinginan istri maupun orang tua.
Rega sudah memberikan nomor ponsel perempuan yang akan dijadikan tumbal ke bos Randu, kali ini penyerahan tak boleh diwakilkan siapapun karena bersifat pribadi lepas pribadi itu.
Dua jam mendekati ritual tentu seperti biasanya Randu selalu meminta istrinya untuk segera tidur lebih cepat dari biasanya, akan tetapi kebiasaan itu telah menjadikan Rindu semakin merasa curiga begitu besar.
"Hari ini sepertinya aku tidak pulang, kamu buruan tidur saja."
"Kenapa emangnya mas kalau aku belum tidur? Aku kan masih ingin begadang."
"Kalau disuruh ya nurut aja."
"Lah sekarang mau ke mana?"
"Udah bukan urusan kamu, aku juga cari nafkah buat kamu juga. Jadi, gak usah banyak pertanyaan."
Randu pun keluar dari kamar dan meminta Rega mengantarnya, disaat hendak menuju ke mobil Mirna datang bersama Nina.
"Tangkap dia, pak!"
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com