Wenardi berusia empat puluhan tahun. Meskipun begitu, dia tidak botak ataupun berperut buncit. Dia memakai kacamata dan terlihat seperti pria yang lembut.
Chintia masuk sambil tersenyum dan berinisiatif untuk menjabat tangan Wenardi. "Wapresdir Wenardi, lama tidak berjumpa."
"Lama tidak berjumpa."
Wenardi juga segera mengulurkan tangannya dan menjabat tangan Chintia. Ketika merasakan kelembutan tangan Chintia yang ramping, Wenardi menolak melepasnya untuk waktu yang lama dan matanya terus menatap Chintia.
"Chintia, lagi-lagi kamu semakin cantik."
Sebelumnya mereka berdua pernah bertemu di sebuah forum di Toronto. Saat itu, asma Wenardi kambuh dan dia tidak memiliki obat. Begitu melihatnya, Chintia yang hanyalah orang tak dikenal membuatkan Wenardi secangkir kopi panas dan menyelamatkan hidupnya.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com