webnovel

Menyuling Pil Kondensasi Qi

Di suatu tempat di wilayah Sekte Macan Hitam, dua orang pemuda yang mengenakan jubah Sekte Macan Hitam, terus berkeliling seolah mencari seseorang.

Mereka berdua tidak lain adalah Gao Tai dan Ming Tian Lei, dua orang yang menyimpan dendam kepada Hao Li. Tentu saja orang yang mereka cari adalah Hao Li, hanya saja setelah hampir seharian mereka berkeliling kota, mereka sama sekali tidak melihat barang hidung Hao Li.

"Mungkinkah dia pergi ke perbatasan?" ujar Hao Tak tiba-tiba. Dia berasumsi kalau Hao Li tidak akan pergi ke tempat umum di saat bahaya mengincarnya.

Ming Tian Lei yang berdiri di sampingnya berkata, "sepertinya begitu. Seharusnya dia mencari beberapa barang yang bisa dia jual untuk melunasi hutangnya kepada sekte. Aku juga percaya kalau dia sama sekali tidak memiliki uang sedikitpun, kepentingannya seharusnya berada di dalam hutan, baik itu mencari tanaman herbal atau yang lainnya, dia bisa menjual mereka dan menghasilkan banyak uang."

Gao Tai menganggukkan kepalanya mengerti dengan apa yang dikatakan oleh murid juniornya, "kau benar, bagaimanapun 500 koin emas masihlah jumlah yang sangat banyak bahkan untukmu, apalagi Hao Li itu jauh lebih miskin daripada dirimu. Dia harus mencari beberapa tanaman herbal dan menjualnya..."

Sementara itu Hao Li yang sekarang tengah duduk dengan tenang di dalam kamarnya, sama sekali tidak tahu bahwa ada dua orang yang dengan sabar mencarinya. Jika Gao Tai dan Ming Tian Lei tahu kalau orang yang mereka cari berada di Sekte Macan Hitam, mereka akan memuntahkan darah mereka karena kesal.

Hao Li memindahkan tungku pil pemberian Penatua Jing ke tengah ruangan, dia mengeluarkan semua tanaman herbal yang telah dibelinya dan dia jejerkan tepat di samping tungku pil.

"Orang lain mungkin membutuhkan lebih banyak herbal untuk meningkatkan efek dari Pil Kondensasi Qi, semakin rumit proses pembuatannya, biasanya akan semakin berkualitas juga pil yang dihasilkan, tapi kemungkinan gagalnya sangat tinggi."

Memang, membuat Pil Kondensasi Qi paling rendah saja setidaknya membutuhkan kombinasi dari 10 tanaman herbal, tapi Hao Li hanya membutuhkan tiga karena ingatan yang diberikan oleh Kristal Abadi yang memberitahunya sendiri.

Dia tahu, ribuan atau bahkan jutaan yang lalu, alkemis yang ada di jaman mereka sangat berbeda dengan alkemis yang sekarang. Mereka lebih fokus pada peningkatan api pil mereka dibandingkan dengan pengetahuan mereka, tentu saja ada beberapa alkemis yang memfokuskan budidayanya pada bidang alkemis, sehingga mereka mampu mencapai tingkat tertinggi dalam dunia alkemis.

Berbeda dengan yang sekarang, api pil memang sangat dibutuhkan oleh para alkemis, tapi kebanyakan dari mereka sama sekali tidak berniat untuk meningkatkannya, karena kesulitan yang dihadapi oleh alkemis dalam peningkatan api pil sangatlah sulit. Mereka beralih pada pengetahuan dan hanya fokus pada satu hal itu, itulah yang membuat mereka sangat tertinggal dari kemampuan nenek moyang mereka.

Hao Li melambaikan tangannya, energi hangat mengalir dari tubuhnya dan berkumpul di atas telapak tangannya, percikan api berukuran lengan dewasa muncul, Hao Li mengulas senyum senang saat melihatnya.

"Api merah ini adalah tingkatan api pil terendah yang bisa aku hasilkan sekarang, dan saat kekuatanku meningkat ke tahapan Pembentukan Pondasi, api pil-ku juga secara alami akan meningkat menjadi api hijau. Pemahamanku mengenai api pil tidak ada bedanya dengan para alkemis kelas 1, hanya saja kekuatanku terlalu membatasinya. Namun tidak apa, dengan api merah ini aku bisa membuat Pil Kondensasi Qi yang aku butuhkan untuk sekarang..."

Kristal Abadi yang kini menyatu dengan tubuhnya secara alami menjadi bagian dirinya. Kristal Abadi telah merekam semua kejadian dari terciptanya Empat Benua Utama sampai sekarang, dan semua itu kini diketahui oleh Hao Li. Secara alamiah, dia adalah orang yang telah hidup jutaan tahun lamanya berkat Kristal Abadi yang telah di dapatkannya.

Hao Li meletakkan api pil ke bawah tungku pil pemberian Penatua Jing, dia langsung memasukkan semua bahan yang diperlukan. Dia mengalirkan energi roh-nya untuk menjaga kestabilan api pil, jika dia salah sedikit saja dalam proses pembuatannya, semua akan gagal, meski hal itu mustahil terjadi jika tidak ada gangguan eksternal.

Sinar biru keluar dari tungku pil, cahayanya menyinari ruangan, harum pil tercium oleh hidung Hao Li, membuatnya nyaman. "Semoga saja aku berhasil menyuling Pil Kondensasi Qi dengan tingkat kemurnian 90% setidaknya. Dengan begitu khasiat dari Pil Kondensasi Qi tidak akan terbuang sia-sia."

Setelah beberapa saat, lima pil berwarna biru laut keluar dari tungku pil. Kelima pil itu mengeluarkan semerbak harum wangi yang sangat menyengat. Kedua mata Hao Li terbuka lebar ketika dia menyadari Pil Kondensasi Qi yang dibuatnya mencapai kemurnian yang sama sekali tidak dia bayangkan sebelumnya.

"100%?! Aku telah membuat pil dengan kemurnian penuh?! Meskipun aku tahu Kristal Abadi adalah barang yang sangat luar biasa, aku tidak mengira di percobaan pertamaku menyuling pil, aku langsung membuat pil dengan kemurnian penuh!" girang Hao Li.

Harga Pil Kondensasi Qi terbilang sangat mahal bahkan bagi orang-orang dari keluarga Kerajaan. Mayoritas penduduk yang merupakan kultivator tahapan Kondensasi Qi membuat harganya sangat tinggi, tapi para penjual pil tidak pernah kekurangan uang sama sekali, itu karena Pil Kondensasi Qi yang mereka jual pasti akan terjual habis walau harganya selangit.

Umumnya harga Pil Kondensasi Qi berada di kisaran 500 koin emas sampai 700 koin emas, bahkan ada beberapa Pil Kondensasi Qi yang berharga 1.000 koin emas. Namun kemurnian semua pil itu bahkan tidak mencapai 50%, jika ada sebuah pil dengan kemurnian di atas 50%, orang itu harus menjadi alkemis jenius, tidak semua alkemis mampu berada di tingkatan seperti itu.

Hao Li sama sekali tidak menutupi kesenangannya ketika memegang lima Pil Kondensasi Qi. "Aku kaya raya! Jika aku melelang salah satu dari mereka, itu seharusnya bisa membuat gempar di Kerajaan Naga Merah, bahkan di Kekaisaran Mei. Harganya juga pasti mencapai puluhan ribu koin emas, padahal hanya memakan modal kurang dari 10 koin emas!"

Hao Li berusaha menenangkan pikirannya, dia kembali menyuling beberapa pil lagi dengan bahan herbal yang tersisa. Setelah hampir dua jam, dia akhirnya membuat 50 Pil Kondensasi Qi hanya dengan bahan dasar seharga 30 koin emas saja.

"Sepertinya aku masih terlalu meremehkan kekuatan Kristal Abadi yang kini menyatu dengan tubuhku. Alkemis biasa pasti akan merasa lelah setelah kekuatan roh-nya dikuras secara terus menerus, tapi aku sama sekali tidak merasa lelah," gumam Hao Li.

Dia sama sekali tidak tahu bahwa dantiannya tidak sama seperti dantian orang lain. Energi yang dikandung di dalam Kristal Abadi secara misterius menyelimuti dantian miliknya, itulah yang membuat kekuatan roh-nya tak terkuras.

Hao Li menyimpan masing-masing 15 pil ke dalam botol giok yang tadi dia beli di Toko Kekayaan Alam, sedangkan 5 pil lainnya, Hao Li berniat untuk mengonsumsinya.

"Aku harus bisa menerobos setelah memakan satu pil ini..."

Tanpa ragu sedikitpun, dia melemparkan Pil Kondensasi Qi yang dia buat sendiri ke mulutnya. Teksturnya yang lembut perlahan meleleh di dalam mulutnya, energi roh yang terkandung di dalam pil mengalir memasuki dantiannya, mengisinya celah dantiannya yang kosong, berusaha untuk memperlebar ruang di dalam dantiannya.

Perlahan, dantian yang berwarna merah darah itu semakin melebar, hingga kecepatan melebarnya kian lambat, sampai itu berhenti. Hao Li membuka kedua matanya, dia terkejut, "aku telah menerobos ke tingkatan selanjutnya! Aku sama sekali tidak mengira kalau Pil Kondensasi Qi dengan kualitas penuh akan sangat bermanfaat. Bahkan hanya dengan satu pil saja, aku berhasil naik tingkat!"

Tapi dia tidak berhenti di sana, dia segera menelan empat pil lainnya satu persatu. Kekuatannya terus meningkat seiring luas dalam ruang dantiannya bertambah.

Setelah beberapa waktu berlalu, akhirnya Hao Li kembali membuka kedua matanya, kilat kesenangan bisa dilihat di kedua matanya yang berwarna coklat. Dia tersenyum senang setelah memeriksa tahapan kultivasinya.

Perlahan dia mengeluarkan energi roh-nya, tujuh siluet lingkaran berwarna hijau melayang di atas kepalanya. Menandakan kekuatannya kini berada di tahapan Kondensasi Qi tingkat ketujuh, dengan kekuatannya sekarang, dia sedikit lebih kuat daripada mereka yang berada di tahapan Pembentukan Pondasi tingkat pertama dan sedikit lebih lemah dari tahapan Pembentukan Pondasi tingkat kedua.

Tentu saja itu tidak termasuk setelah dia memahami beberapa keterampilan bela diri hebat yang bisa saja mengisi kekurangannya sehingga saat itu dia mungkin bisa bertarung dengan mereka yang berada di tingkat kedua Pembentukan Pondasi.

Hao Li melirik tiga botol giok di sampingnya, sebuah pemikiran muncul di dalam benaknya, 'sepertinya aku tidak bisa menjual mereka semua...'

***

Seekor ular yang besarnya hampir setara dengan pohon terus mengejar dua orang di dalam hutan. Mereka tidak lain adalah Ming Tian Lei dan Gao Tai yang dengan beraninya memasuki hutan untuk mencari musuh mereka, Hao Li.

"Hao Li sialan! Tidak hanya kita tidak menemukannya, kita bahkan bertemu dengan binatang buas ini! Benar-benar sial!" geram Gao Tai sambil terus berlari secepat mungkin.

Ming Tian Lei tidak memperhatikan perkataan Gao Tai dan terus berlari sekuat tenaga. Binatang buas yang mengejarnya berada di tingkatan kedelapan Kondensasi Qi, Gao Tai sama sekali tidak bisa mengalahkannya, bahkan jika mereka berdua bergabung, hasil akhirnya sudah terlihat jelas.

"Bagaimana bisa kita begitu sial? Bukan hanya kita tidak menemukan Hao Li, kita bahkan bertemu dengan binatang buas ini? Sepertinya kita hanya bisa meminta bantuan tuan!" ujar Ming Tian Lei kepada kakak seniornya.

Ekspresi Gao Tai nampak tidak senang, dia mendengus pelan, "apakah kau masih bertanya kepadaku di saat yang berbahaya ini!? Cepat panggil tuan dengan token yang tuan berikan kepadamu. Aku meninggalkan token-ku di dalam kamar!"

Ming Tian Lei langsung mengeluarkan token yang Penatua Jing berikan kepadanya dan langsung menghancurkan token itu. Kilat sinar berwarna kuning langsung melesat ke kejauhan, mengirimkan sinyal kepada Penatua Jing.

Penatua Jing terkejut begitu dia melihat bayangan dua muridnya tengah dikejar oleh binatang buas di dalam hutan. "Dasar murid yang tidak berbakti! Bukannya mereka fokus berkultivasi, mereka malah memasuki hutan dan menemukan kesialan di sana!"

Meski begitu, dia langsung pergi dari ruangannya untuk menemukan kedua muridnya, Gao Tai dan Ming Tian Lei. Terutama Gao Tai, dia adalah murid yang luar biasa, kehilangan Gao Tai berarti kerugian besar baginya. Meskipun dia percaya Ming Tian Lei tidak akan lebih lemah dari murid pertamanya itu, usia Ming Tian Lei terlalu muda untuk dia anggap sebagai harapannya.

Nächstes Kapitel