webnovel

Teka-teki

Hao Li memainkan batu ditangannya, dia kembali melirik pria aneh di sampingnya.

Hao Li bosan.

Waktu disekitarnya mungkin berhenti, tapi dia tahu dia telah duduk setidaknya beberapa jam lamanya, dan sama sekali tidak ada pembicaraan diantara mereka.

Sedangkan di sisi lain, pria aneh itu terus berbicara sendiri. Terkadang dia berteriak, terkadang juga di terlihat murung dan bersedih, terkadang dia terlihat marah. Ini adalah pertama kalinya Hao Li melihat orang aneh seperti itu, benar-benar pertama kalinya.

Dia juga tidak berpikir akan ada orang seaneh pria di sampingnya ini. Hao Li bahkan bingung bagaimana harus mendeskripsikannya, secara kekuatan, pria aneh itu jauh lebih kuat dari siapapun yang pernah ditemuinya, tapi di sisi lain, dia juga lebih aneh daripada orang lain.

"Ah!! Sekarang aku tahu jawabannya! Itu pasti karena kristal itu mencari tuannya!"

"Ehh? Bukankah kristal itu berdiri sendiri ya? Para dewa saja tidak mampu menundukkan-nya, jadi bagaimana bisa manusia fana ini melakukannya?"

"Tunggu dulu! Apakah itu berarti manusia fana ini adalah reinkarnasi dari sosok yang hebat di kehidupan sebelumnya? Tapi aku rasa itu terlalu berlebihan..."

Lihat, bukan? Pria berpakaian jingga ini lebih aneh dari siapapun. Hao Li percaya, pria aneh ini tidak akan pernah kesepian walau dia sendirian, justru alangkah baiknya membiarkannya sendirian daripada terus mendengar ocehannya dan menjadi gila hanya karena mendengarkannya saja.

'Sampai kapan aku akan terus duduk diam di sini?!' jerit Hao Li dalam hatinya. Dia menengok ke arah lain, Harimau Perak yang tadi hendak membunuhnya masih di pose yang sama, dia tidak bergerak sedikitpun.

Hao Li diam-diam berpikir, 'meski dia aneh, tapi dia luar biasa hebat! Dia bisa membelah ruang dan bahkan menghentikan alur waktu begitu mudahnya. Aku sama sekali tidak menemukan memori adanya orang-orang yang berkekuatan sekuat itu di dalam Kristal Abadi. Bahkan orang-orang yang berada di tahapan Dao Surga saja tidak akan semengerikan itu."

Kristal Abadi yang kini berada di dalam tubuhnya telah merekam semua hal di Empat Benua Utama, dari mulai penciptaan manusia sampai sekarang. Kristal Abadi merekam semuanya, itu juga alasan mengapa Hao Li tahu segala hal tentang dunia ini, setidaknya dalam ilmu pengetahuan, para sarjana kelas atas di Empat Benua Utama jauh dari sebanding dengannya.

Seruan seseorang membuyarkan lamunan Hao Li seketika.

"Hei nak, aku lihat kau baru berumur 14 tahun."

Orang yang mengajak Hao Li berbicara tidak lain adalah pria aneh yang sedari tadi Hao Li kutuk dalam hatinya.

Menanggapi pertanyaan itu, Hao Li menganggukkan kepalanya, "iya, aku baru berumur 14 tahun."

Sekali lagi pria aneh itu bertanya, "apa kau tahu apa kristal yang ada di dalam tubuhmu itu?"

Hao Li terdiam sejenak, dia kemudian menjawab, "aku tidak tahu pasti apa itu, tapi Kristal Abadi ini telah merekam semuanya yang ada di dunia ini, dari mulai penciptaan Empat Benua Utama sampai sekarang."

Mendengar bagaimana pria kecil di sisinya menyebut kristal itu sebagai Kristal Abadi, pria aneh itu mengerutkan keningnya, tampak keheranan, "Kristal Abadi? Kau yang menamainya?"

"Benar, aku tidak tahu nama dari kristal ini, jadi aku menamakannya sebagai Kristal Abadi. Lagipula keberadaannya jauh lebih tua daripada Empat Benua Utama sendiri, menamakannya sebagai Kristal Abadi terdengar jauh lebih masuk akal."

Dunia dimana Hao Li tinggal sekarang adalah Empat Benua Utama, dunia yang sangat luas dan membentang. Kekaisaran Mei sendiri hanyalah salah satu kekuatan kelas rendah yang dikuasai oleh kekuatan yang jauh lebih kuat.

Usia Empat Benua Utama mungkin lebih dari puluhan juta tahun lamanya, tentu saja itu dihitung sejak manusia pertama kali menginjakkan kakinya di Empat Benua Utama.

Mendengar penjelasan Hao Li mengenai Kristal Abadi dan alasan dia menamainya demikian, pria aneh itu menganggukkan kepalanya mengerti.

"Nama yang bagus. Tapi kau harus tahu kalau Kristal Abadi yang ada di dalam tubuhmu itu bukan hanya merekam segala hal yang terjadi di Empat Benua Utama. Bisa dikatakan, Empat Benua Utama ini ada karena Kristal Abadi itu, lebih tepatnya karena kekuatan yang ada di dalam Kristal Abadi."

"Empat Benua Utama ada karena kekuatan yang terkandung di dalam Kristal Abadi? Bagaimana mungkin? Bukankah Empat Benua Utama ini diciptakan oleh para dewa pencipta?"

Hao Li tentu saja kebingungan, sudah bukan rahasia umum bahwa ada beberapa kelompok yang menganut banyak kepercayaan, salah satunya dan yang paling umum adalah menyembah Dewa Pencipta, dewa yang menciptakan segala hal di Empat Benua Utama.

Para kultivator mungkin tidak terlalu memperdulikan hal itu, tapi lain halnya dengan sekelompok manusia biasa yang sama sekali tidak memiliki kekuatan roh di dalam tubuh mereka. Dewa Pencipta bagi mereka sama halnya seperti tuhan, mereka tanpa henti mengagungkannya, menyembahnya dan selalu berdoa kepadanya.

"Dewa Pencipta? Sepertinya para dewa yang menciptakan dunia ini disebut sebagai Dewa Pencipta oleh kalian. Yah... Kau tidak salah, semua hal yang berkaitan dengan alam semesta ini tentu saja diciptakan oleh para dewa. Namun mereka tidak menciptakan akal dan pikiran."

Mendengar itu, Hao Li mengerutkan keningnya tidak mengerti.

"Apa maksudmu? Mereka tidak menciptakan akal dan pikiran?"

Pria aneh itu sekali lagi menganggukkan kepalanya, "benar, mereka hanya menciptakan manusia beserta makhluk lainnya dalam bentuk jiwa dan raga, tapi akal dan pikiran sama sekali bukan ciptaan mereka. Kristal Abadi-lah yang menciptakannya."

Dia berhenti sejenak, terlihat pria aneh itu menghela napasnya pelan, dia kembali berkata, "jika aku mengatakannya sekarang, kau tidak akan mengerti. Sebagai tuan dari Kristal Abadi itu, kau akan mengetahuinya secara alami cepat atau lambat, hanya masalah waktu saja..."

Kristal Abadi adalah suatu hal yang sangat didambakan oleh para kekuatan atas. Para kultivator ahli dari berbagai galaksi mencoba mencarinya ke semua dunia, bahkan mereka dengan sabar menjelajah tiap dunia satu persatu. Apapun bisa mereka lakukan demi mendapatkan Kristal Abadi.

Tapi sayangnya kehendak Kristal Abadi yang bahkan tak bisa dideteksi oleh para dewa membuat para kultivator ahli itu kewalahan dan akhirnya mulai lelah dengan pencarian mereka yang tak kunjung membuahkan hasil. Tentu saja masih ada beberapa kelompok yang belum menyerah dan terus mencari Kristal Abadi.

Setelah melihat pria kecil di sampingnya, dia akhirnya tahu, hanya mereka yang memiliki 'kualifikasi' untuk dapat merasakan keberadaan Kristal Abadi, bahkan menjadi pemiliknya secara tidak sengaja. Tentu saja dia percaya, orang yang dipilih oleh Kristal Abadi tidak akan sederhana, bahkan ikan saja dapat berubah menjadi naga yang agung, mengapa tidak dengan manusia? Mereka bisa berdiri di puncak kekuatan jika ada sesuatu yang mendukung mereka.

Hao Li tidak bertanya lebih lanjut. Sejujurnya dia cukup kebingungan dengan apa yang dikatakan oleh pria aneh di sisi nya itu. Memikirkannya saja membuat kepalanya pening, bagaimana bisa sebuah Kristal Abadi menciptakan akal dan pikiran?

Manusia berevolusi karena akal dan pikiran mereka, kekuatan dan kepintaran mereka terus berkembang karena akal mereka. Tidak ada yang lebih berharga dibandingkan dengan akal dan pikiran makhluk hidup. Sekuat apapun binatang buas, dia akan kalah dengan orang yang pintar.

"Setelah aku tahu kalau Kristal Abadi telah memilih tuannya, tidak ada alasan bagiku untuk terus mencarinya dan menginginkannya. Ini benar-benar takdir bahwa kita bisa bertemu, aku juga tidak pernah mengira kalau Kristal Abadi akan memilih tuannya di dunia yang rendah ini."

Hao Li mengernyitkan keningnya tidak suka dengan cara pengucapan pria aneh itu. Empat Benua Utama adalah dunia asalnya, dan dia tidak suka pria aneh itu menyebutkan Empat Benua Utama dengan sebutan rendah.

Melihat tatapan memusuhi dari Hao Li, pria aneh itu tertawa kecil, "aku tahu apa yang kau pikirkan sekarang, tapi kelak kau akan tahu bahwa Empat Benua Utama adalah alam rendah dari sekian banyak alam lainnya. Kau akan tahu itu saat kekuatanmu cukup tinggi, setidaknya saat kekuatanmu setingkat denganku..."

Pria aneh itu melambaikan tangannya pelan.

Saat itu waktu kembali berjalan, warna alam kembali seperti semula, dua pisau kecil yang melayang di udara juga berjatuhan.

Kedua mata tajamnya menatap Harimau Perak yang hendak menerkam Hao Li, seketika Harimau Perak itu meledak, menyisakan beberapa potong tubuh yang terlibat menjijikan dan kabur darah.

Hao Li yang melihat bagaimana pria aneh itu membunuh Harimau Perak hanya dengan tatapannya jelas terkejut. Jika Harimau Perak saja yang berada di tahapan Pembentukan Pondasi tingkat dekapan terbunuh hanya dengan tatapannya, lalu apa kabar dengannya yang kekuatannya jauh lebih rendah daripada Harimau Perak?

Membayangkannya saja Hao Li ketakutan. Sekali lagi dia melirik pria berjubah jingga di depannya, dia bergidik ngeri sebelum menarik kembali tatapannya.

"Baiklah, karena aku telah bertemu dengan tuan dari Kristal Abadi, mau tidak mau aku harus ikut andil dalam perjalananmu nak. Takdir yang membawa kita bertemu saat ini, aku percaya itu ada hubungannya dengan ramalan Urusan Surga."

"Ramalan Utusan Surga? Apa itu?"

"Aku tidak bisa memberitahumu itu, tapi kau akan tahu nanti dengan kekuatanmu sendiri."

Dia sudah mendengar kalimat yang sama dua kali, memangnya mengapa kalau pria aneh itu memberitahu Hao Li sekarang?

Hao Li tidak tahu saja bahwa ada beberapa hal yang sebaiknya tidak dia ketahui.

"Aku lihat kau berada di tahapan Kondensasi Qi tingkat kelima tapi dengan kekuatan tubuhmu, kau bisa membunuh siapa saja yang berada di tahapan Pembentukan Pondasi tingkat pertama, bukan?"

Ucapan pria aneh itu sekali lagi mengejutkan Hao Li, "bagaimana kau tahu?"

"Aku bisa melihatnya. Kau cukup soal bertemu dengan binatang buas tingkat kedelapan Pembentukan Pondasi, jika saja aku tidak bertemu, mungkin kau sudah menjadi mayat sekarang. Ya... Anggap saja kalau pertemuan kita ini skenario yang sudah ditentukan, bagaimana bisa tuan dari Kristal Abadi mati semudah itu?"

Benar, mengingat kejadian sebelumnya dimana Hao Li dikejar oleh Harimau Perak dewasa, dia yang jauh lebih lemah daripada Harimau Perak hanya bisa menerima takdirnya jika dia mati. Tapi siapa sangka pria aneh di depannya datang dan menyelamatkannya? Benar-benar kebetulan.

"Lalu bisakah aku kembali sekarang? Aku tidak memiliki banyak waktu..." ujar Hao Li ingin lepas dari pria aneh itu.

"Sebelum kau pergi, aku ingin mengajarkan sesuatu kepadamu. Aku rasa perjalanan dari pemilik Kristal Abadi tidak akan sederhana dan mulus, kau akan menemui banyak masalah. Aku akan memberikanmu tiga set keterampilan bela diri yang kebetulan sedang aku kembangkan juga. Saat kau mempelajarinya, aku bisa menjamin tidak ada siapapun yang dapat mengalahkanmu di tahapan yang sama."

Dia melambaikan tangannya, tiga giok berwarna hijau pekat melayang di udara.

"Cincin ruang!"

Dalam sekilas cincin yang ada di jari pria aneh itu terlihat biasa saja, tapi siapa sangka kalau cincin itu adalah Cincin Ruang. Artefak langka yang hanya beberapa orang yang bisa memilikinya, dia bahkan tidak yakin apakah Kerajaan Naga Merah memiliki Cincin Ruang atau tidak.

"Tiga giok ini berisikan tiga keterampilan bela diri yang jauh sebanding dengan semua keterampilan yang ada di dunia mu ini. Keterampilan bela diri yang aku berikan meliputi bela diri, kecepatan dan pertahanan. Tadinya aku ingin memberikanmu keterampilan kultivasi, tapi pemilik Kristal Abadi pasti memiliki kecepatan kultivasi yang menentang Surga bukan? Aku yakin kau akan meningkat lebih cepat bahkan jika aku tidak memberikanmu keterampilan kultivasi tingkat atas."

Pria aneh itu melemparkan tiga giok yang ada di tangannya kepada Hao Li, Hao Li dengan sigap langsung menangkapnya. Energi hangat bisa dia rasakan begitu dia memegang tiga giok hijau itu.

"Betapa hangatnya..." gumam Hao Li.

"Hanya ini yang bisa aku berikan kepadamu sekarang, kau harus menaiki puncak dengan kekuatanmu sendiri. Dan aku akan menyaksikan dimana pemilik Kristal Abadi akan berdiri di tingkat yang sejajar denganku, atau bahkan lebih tinggi dariku. Aku percaya, bahaya dan keberuntungan selalu berjalan di sisimu. Tentu saja kau harus siap berduka dah berkorban, bagaimanapun jalan yang akan kau lalui jauh lebih sulit daripada jalan yang orang lain lalui, karena kau pemilik Kristal Abadi."

Pria aneh itu tiba-tiba saja menghilang tepat di hadapan Hao Li begitu saja. Ada sedikit rasa sedih ketika melihat pria aneh itu pergi, setumpuk pertanyaan bergumul di dalam hatinya. Tapi dia yakin semua pertanyaan itu akan terjawab setelah dia cukup kuat nanti.

Hao Li berlari, dia kembali ke tempat di mana tumpukan mayat binatang buas berada, "aku harus segera menjual semua ini dan mendapatkan banyak uang. Tapi pertama-tama, aku harus kembali dulu ke Serikat Perburuan. Untungnya Harimau Perak itu sudah tiada, dan semoga saja aku tidak menemukan hal yang sama untuk kedua kalinya...."

Nächstes Kapitel