webnovel

Permintaan Maaf

Satu hari berlalu begitu saja, selama itu pula Hao Li mengistirahatkan tubuhnya setelah bertarung melawan Gao Tai tadi malam.

Sepanjang malam, dia sudah menjadwalkan harinya. Hari ini adalah hari dimana dia harus pergi ke perpustakaan sekte untuk mencari beberapa informasi mengenai beberapa wilayah di sekitaran Sekte Macan Hitam, mungkin dia juga bisa menemukan sebuah tempat yang bisa memberinya sebuah tungku pil untuk menyuling pil.

Tidak diragukan lagi waktu satu bulan hanyalah waktu yang sangat singkat, dalam sekejap mata satu bulan itu bisa terlewati begitu saja. Dia hanya memiliki waktu satu bulan untuk mengumpulkan 500 koin emas yang menurutnya sejumlah angka yang astronomi, tidak bisa dia dapat sebelumnya dan tidak pernah.

Tentu saja itu adalah kasus yang berbeda jika Hao Li menggunakan keterampilan penyulingan pil yang dia miliki di dalam ingatan Kristal Abadi. Dari segi pengetahuan, dia yakin tidak ada seorangpun yang bisa dibandingkan dengan dirinya dalam hal penyulingan pil di Kerajaan Naga Merah, begitu juga di kerajaan lainnya.

Dia sama sekali tidak kekurangan ilmu pengetahuan, yang tidak dia miliki hanyalah uang. Tapi dia yakin dia tidak membutuhkan waktu lama sampai tumpukan koin emas kelak akan berada di depannya dan tentu saja menjadi miliknya.

"Sekarang aku harus pergi ke perpustakaan sekte. Aku akan mencari beberapa informasi mengenai wilayah di sekitaran Sekte Macan Hitam, mungkin aku menemukan beberapa informasi yang berguna dan menjadi tujuanku nanti."

Pengetahuan yang diberikan oleh Kristal Abadi hanya sebatas ilmu pengetahuan dan beberapa misteri dunia. Selebihnya, dia harus mencari tahunya sendiri dengan kemampuannya.

***

Setelah berita mengenai seorang murid baru berani bertarung melawan murid penatua Jing, Gao Tai, semua murid yang ada di pelataran luar secara serempak mengagumi Hao Li yang berani melakukan pertarungan yang mustahil dia menangkan.

Tidak hanya Gao Tai seorang murid pelataran dalam, tapi dia juga akan memasuki pelataran inti setelah beberapa tahun. Secara alami beberapa kekuatan atas memperhatikannya, itu juga alasan mengapa hanya sedikit orang dan bahkan tidak ada sama sekali yang berani bertarung melawannya.

Sekalipun mereka mampu, kekuatan yang ada di belakangnya tidak bisa mereka abaikan. Meskipun kekuatan penatua Jing tidak sekuat penatua Zhang maupun Patriark Sekte, dia cukup ditakuti oleh para eselon tingkat atas di dalam sekte.

Seorang pria dewasa dan pria remaja saling berhadapan di dalam ruangan yang tidak lain adalah kamar Ming Tian Lei, sedangkan pria dewasa itu adalah Gao Tai, orang yang sekarang menjadi pembicaraan banyak orang.

Tatapan tajam Gao Tai memandang Ming Tian Lei yang berdiri ketakutan di depannya, dia berkata dingin, "mengapa kau tidak bilang kalau dia memiliki kekuatan semengerikan itu? Jika itu kau yang menghadapi seranganku semalam, jika kau tidak mati, maka kau hanya bisa lumpuh. Tapi dia? Jangankan terluka, dia bahkan terlihat tidak terganggu oleh seranganku..."

Mengingat Hao Li yang sama sekali tidak terluka setelah menerima serangannya membuatnya kesal. Tidak pernah ada seorangpun yang berada dibawah tingkat delapan Kondensasi Qi yang bisa menahan serangannya, tapi Hao Li melakukannya.

Dia menuntut penjelasan dari Ming Tian Lei, remaja pria di depannya. Dia adalah orang yang terlebih dulu mengenal Hao Li dibandingkan dengan dirinya dan Wu Ye Ming, seharusnya dia tahu sejauh mana kekuatan Hao Li berada.

Dengan takut Ming Tian Lei segera menggelengkan kepalanya panik, "senior! Aku juga sama sekali tidak tahu kalau kekuatan bajingan itu akan sangat kuat. Sebulan yang lalu, dia hanyalah seorang remaja yang bahkan sama sekali tidak memiliki basis kultivasi. Mustahil baginya untuk menjadi sangat kuat dalam waktu singkat! Aku khawatir dia mempraktikkan Teknik Iblis! Hanya Teknik Iblis yang bisa menjadi jawaban pas dari kemajuan Hao Li yang tidak masuk akal itu!"

Kedua mata Gao Tai memancarkan sinar jahat. Teknik Iblis?!

Semua orang di Kekaisaran Mei tahu bahwa Teknik Iblis adalah keterampilan kultivasi yang dilarang digunakan oleh para kultivator. Teknik Iblis berisi keterampilan kultivasi yang sangat berbeda dari keterampilan kultivasi ortodoks.

Seorang kultivator yang menggunakan Teknik Iblis biasanya adalah mereka yang sudah tidak lagi memiliki kemanusiaan di dalam hati mereka. Mereka bisa menggunakan nyawa manusia sebagai tumbal, darah manusia sebagai pengorbanan dan bahkan keperawanan seorang gadis untuk mendapatkan kekuatan yang hebat.

Memikirkan hal itu, Gao Tai juga merasa Hao Li memang mempraktikkan Teknik Iblis, jika tidak, bagaimana bisa dia menjadi sangat kuat dalam waktu satu bulan.

Gao Tai mendengus kasar, "aku harus mencari bukti terlebih dahulu untuk mendapatkan kebenarannya! Teknik Iblis mungkin dapat meningkatkan kekuatan penggunanya secara tidak wajar, tapi dalam kasus lain, Buah Roh atau Tanaman Roh juga bisa menjadi penyebab mengapa Hao Li menjadi sangat kuat dalam waktu singkat!"

"Senior! Mengapa kau tidak langsung memberinya pelajaran? Keberadaan Buah Roh maupun Tanaman Roh yang dapat meningkatkan kekuatan seseorang begitu banyak terlalu tidak masuk akal berada di Kerajaan Naga Merah. Jikapun ada, kemungkinan Hao Li menemukan mereka terlalu kecil! Membiarkannya lebih lama hanya akan membuatnya melambung lebih tinggi. Saat itu kita tidak akan bisa menanganinya!"

Ming Tian Lei tahu membiarkan Hao Li hidup lebih lama hanya akan membuat dirinya tidak tenang. Jika jarak antara kekuatannya dan kekuatan Hao Li semakin lebar, kemungkinan Hao Li membunuhnya di masa depan akan sangat besar. Dia tidak ingin itu terjadi.

"Diam! Aturan sekte harus tetap dijalani bagaimanapun caranya. Bahkan jika kita tidak bisa membunuhnya, jangan lupakan guru kita, dia adalah penatua Jing, salah satu kekuatan atas di Sekte Macan Hitam!"

Aturan Sekte Macan Hitam secara tidak langsung dianggap sebagai sesuatu yang harus mereka patuhi jika tidak ingin nyawa mereka melayang. Bahkan Patriark Sekte saja tidak terkecuali, aturan yang sudah turun-temurun dari masa buyutnya telah ada selama ratusan tahun, itu dipercaya bahwa selama peraturan sekte tetap dijalani, Sekte Macan Hitam akan ada untuk waktu yang lama, begitu juga sebaliknya, jika peraturan sekte tidak dianggap serius, kehancuran Sekte Macan Hitam adalah skenario terburuk yang bisa mereka dapatkan.

Ming Tian Lei membisu, dia tidak memiliki kekuatan yang cukup untuk melawan perkataan Gao Tai. Lagipula apa yang dikatakan Gao Tai benar, jika mereka berdua tidak dapat membunuh Hao Li, guru mereka akan bergerak pada saat itu.

Mereka tidak tahu apa yang dipikirkan oleh penatua Jing sekarang.

Tubuh tuanya duduk di atas kursi yang terlihat sudah lumayan tua. Dia memandang cakrawala yang disinari sinar mentari pagi. Hembusan angin bertiup pelan menyapa wajah kerputnya, membawa kesegaran yang menyambut hari.

Namun tidak ada kesegaran sama sekali terlihat di wajah penatua Jing, dia berpikir tentang bagaimana dia bisa meminta maaf kepada Hao Li.

"Apa yang harus aku lakukan untuk meminta maaf kepadanya? Aku bisa saja datang ke kamarnya dan meminta maaf secara langsung, tapi semua orang telah melihat bagaimana tindakanku yang kasar kepada Hao Li sebelumnya di dalam aula. Bahkan jika itu para penatua yang melihatnya. Citra-ku masih dinilai di dalamnya..."

Jika dalam hal bakat Hao Li hanya sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan murid barunya, dia tidak akan ragu memusuhi Hao Li karena muridnya. Namun itu hal lain jika bakat Hao Li terlalu tidak masuk akal, di usianya yang belum genap 15 tahun, dia telah berada di tingkat kelima Kondensasi Qi, jangankan di seluruh Kerajaan Naga Merah, di Kekaisaran Mei saja tidak ada bakat semengerikan Hao Li.

"Tidak, aku harus pergi meminta maaf kepadanya sekarang sebelum semuanya terlambat."

Tanpa ragu sedikitpun, dia pergi keluar dari kediamannya. Dia hendak pergi ke asrama tempat dimana Hao Li berada.

Hao Li yang sedang bersiap-siap untuk pergi ke perpustakaan sekte dikejutkan dengan kedatangan penatua Jing yang tiba-tiba.

"Penatua Jing?" Hao Li mengerutkan keningnya ketika dia melihat penatua Jing di balik pintu asramanya. Dia ingat ketika penatua Jing melemparkan serangan kepadanya karena sikapnya yang tidak sopan saat dia berada di dalam aula beberapa hari yang lalu.

Semua murid pelataran luar yang melihat penatua Jing mendatangi asrama tempat Hao Li terkejut. Suatu kejadian langka seorang penatua mendatangi kediaman murid biasa secara langsung. Ini sama sekali tidak pernah terbayangkan oleh mereka.

"Bukankah dia penatua Jing? Mengapa penatua Jing mendatangi asrama murid baru itu?"

"Entahlah, tapi siapa yang tahu? Aku dengar murid penatua Jing bertarung dengan Hao Li semalam, membuat Inspektur Bai harus turun tangan untuk menengahi mereka berdua. Sepertinya kekacauan yang mereka berdua tinggalkan sama sekali tidak kecil..."

"Murid langsung penatua Jing? Jangan bilang kalau orang itu adalah Gao Tai?"

"Kau benar! Kemarin aku melihatnya langsung dengan kedua mataku sendiri, Hao Li, murid baru itu bisa menyeimbangi kekuatan dan kecepatan Gao Tai. Aku pikir aku hanya bermimpi semalam, tapi melihat penatua Jing mendatangi asrama Hao Li, sepertinya itu bukan mimpi."

"Hao Li ini benar-benar sial! Dihari pertamanya memasuki sekte, dia telah menyinggung Gao Tai, bahkan gurunya langsung mendatanginya. Tidak diragukan lagi akan memberi pelajaran kepada Hao Li itu!"

"Sangat disayangkan, padahal sangat langka mendapatkan murid baru se-berbakat Hao Li. Tapi karena kebodohannya sendiri, dia harus menghadapi salah satu penatua Sekte Macan Hitam..."

Banyak opini menyebar diantara para murid pelataran luar, mereka menyangka kalau Hao Li akan diberi pelajaran oleh penatua Jing melihat bagaimana penatua Jing langsung mendatangi asramanya.

Pintu asrama Hao Li terbuka perlahan, seorang remaja yang tampak belum berusia genap 15 tahun terlihat di balik pintu. Dia menatap penatua Jing penuh keheranan. Meski begitu, dia tetap memberi salam hormat kepada penatua Jing.

"Salam hormat, penatua Jing..."

Penatua Jing hanya memandang Hao Li tenang. Seperti yang diharapkan dari seseorang yang berbakat, Hao Li terlihat tenang bahkan saat dihadapkan dengan orang yang menyerangnya kemarin lusa.

"Penatua Jing, jika saya boleh tahu, apa yang penatua Jing lakukan di sini? Apakah anda membutuhkan sesuatu?" tanya Hao Li.

Penatua Jing menggelengkan kepalanya pelan, "tidak, aku menemui-mu karena ingin meminta maaf kepadamu atas kejadian kemarin. Aku juga mendengar apa yang dilakukan Gao Tai semalam, dan aku meminta maaf juga atas namanya."

Ketika semua orang mendengar apa yang penatua Jing katakan, mereka sekali lagi terkejut.

Penatua Jing meminta maaf kepada murid baru itu?! Bagaimana bisa?!

Nächstes Kapitel