Hao Li terbangun, langit gelap menyapa kedua matanya. Dia menggelengkan kepalanya seedikit unutk mengusir pusing yang mendera kepalanya. Dia teringat kejadian beberapa waktu lalu, saat dia berhasil memasuki tahapan Kondensasi Qi tingkat pertama, saat itu pula dia merasakan sakit kepala bersamaan dengan banyak ingatan aneh memasuki kepalanya.
"Sepertinya kejadian yang sama terulang. Kristal Abadi yang ada di dalam tubuhku benar-benar menyiksaku. Apa setiap aku mengalami terobosan, aku akan kembali merasakan sakit kepala itu lagi? Menyebalkan!" gumam Hao Li kesal. Sekuat apapun tekadnya jika dia terus menerus dihadapkan dengan rasa sakit yang bahkan membuatnya pingsan, dia enggan untuk terus berjalan di jalur bela diri. Semuanya ada batasan, termasuk rasa sakit yang bisa dia terima.
Hao Li meregangkan tubuhnya sejenak, dia memeriksa ingatannya yang tampaknya semakin banyak memori asing memasuki kepalanya. Jika sebelumnya memori aneh yang memasuki kepalanya hanyalah sebesar kepalan tangan, maka sekarang menjadi sebesar sebuah gunung.
Ada terlalu banyak memori asing di dalam kepalanya, dan itu membuatnya pusing.
Begitu dia melihat sekitarnya, langit sudah gelap, suasana mencekam di dalam huutan jauh semakin terasa. Tanpa menunggu waktu lama, Hao Li bergegas kembali ke rumahnya. "Kakek dan bibi akan memarahiku lagi kali ini. Benar-benar sial!"
Perlu ditekankan kalau Ming Wu dan Ming Fei sangat ketat jika itu bersangkutan dengan waktu. Jika dia telat bahkan hanya satu menit, dia akan menerima hukuman dari mereka berdua. Ming Wu berkata kalau ketepatan waktu akan sangat mempengaruhi hidupnya. Jika saja dia telat menolong seseorang, nyawa orang itu tidak diragukan lagi akan melayang.
Begitu dia sampai di dalam rumah, seperti yahng diduga, Ming Wu dan Ming Fei memberinya hukuman walau tidak berat. Dia hanya disuruh membersihkan rumah dan menyapu halaman besok pagi. Hao Li anggap itu semua adalah bagian dari kegiatan sehari-harinya sehingga dia anggap biasa saja ketika menerimanya.
"Darimana saja kau?" tanya Ming Wu, ini adalah kedua kalinya Hao Li bermain sampai larut malam. Dia tidak ingin sesuatu yang mengerikan menimpa Hao Li, itulah alasan mengapa dia menetapkan banyak aturan untuknya.
"Aku baru saja menyerap esensi Rumput Roh kelas 9 yang Sekte Macan Hitam berikan kepadaku. Sepertinya aku terlarut dalam kultivasiku menyebabkanku tidak sadar dengan waktu yang berlalu."
Ming Wu mengerutkan keningnya, "Kau baru saja menyerap esensi Rumput Roh? Lalu bagaimana? Apakah kau berhasil menerobos ke tahapan Kondensasi Qi?"
Hao Li hanya menganggukkan kepalanya ringan, "Benar, aku sekarang berada di tahapan Kodensasi Qi tingkat pertama."
Ming Wu dan Ming Fei yang mendengarnya tidak bisa menahan kegembiraan mereka. Mendengar fakta kalau Hao Li berhasil menjadi seorang kultivator, tentu saja itu adalah kebahagiaan terbesar mereka. "Kau benar-benar berhasil menerobos? Bisakah kau tunjukkan pada kami energi roh mu?"
Sekali lagi Hao Li hanya menganggukkan kepalanya, dia tidak keberatan dengan permintaan kakek dan bibinya. Lagipula tidak ada sesuatu yang ia sembunyikan dari mereka berdua selain fakta mengenai Kristal Abadi.
Ia mengalirkan energi rohnya dengan santai, siluet lingkaran halo berwarna hijau muda mengambang di udara. Menandakan kalau Hao Li memang berhasil menerobos ke tahapan Kondensasi Qi tingkat pertama. Lingkaran berwarna hijau adalah gambaran kekuatan roh bertenaga 100 jin, sedangkan di tahapan Kodensasi Qi, seorang kultivator harus membangun 9 lingkaran hijaunya, yang berarti dia harus memiliki kekuatan roh yang setara dengan 900 jin.
Begitu mereka memasuki tahapan Pembentukan Pondasi, bukan lingkaran hijau lagi yang terlihat, tapi merah. Lingkaran merah memiliki kekuata roh yang setara dengan 1.000 jin. Begitupun seterusnya.
"Akhirnya kau secara resmi menjadi seorang kultivator. Kau bisa mulai berlatih keterampilan kultivasi, kebetulan aku memiliki seperangkat pelatihan kultivasi yang cocok denganmu. Kau bisa melihatnya." Ming Wu menyodorkan buku yang sudah lumayan berdebu. Itu adalah keterampilan kultivasi yang dia pilihkan untuk Hao Li.
Ming Wu maupun Ming Fei sama sekali tidak tahu kalau Hao Li sebenarnya sudah menemukan keterampilan kultivasinya sendiri, meskipun sebenarnya Hao Li sendiri tidak tahu kalau dirinya telah mempraktikkan seperangkat keterampilan kultivasi yang luar biasa. Jangan lupaka fakta kalau dia sama sekali tidak bisa membaca, hal itulah yang membuatnya tidak tahu manfaat dari menyerap Kristal Abadi ke dalam tubuhnya.
Hao Li menerima buku yang Ming Wu berikan kepadanya. Dia berkata, "Sebenarnya apa yang aku butuhkan bukanlah ini, tapi buku bacaan dasar. Dan aku harap bibi bisa mengajarkannya kepadaku."
Ming Fei terkekeh pelan, dia hanya menganggukkan kepalanya ringan. Apa yang dikatakan oleh Hao Li memang benar, percuma saja ayahnya memberikan seperangkat keterampilan kultivasi kalau Hao Li sama sekali tidak mengerti dengan isinya. "Baiklah, kalau begitu malam ini aku akan mengajarkanmu cara membaca dan menulis. Aku yakin kau akan langsung mengingatya dalam waktu singkat."
Alasan mengapa Ming Fei berkata demikian karena tingkat kejeniusan pria kecil di depannya benar-benar berhasil mengejutkannya. Dia saja yang telah menjadi kultivator tahapan Transformasi Jiwa diusianya yang masih pertengahan 30 sama sekali tidak sebanding dengan Hao Li diusia yang sama. Perbedaan keduanya seperti langit dan bumi, terlalu bertolak belakang.
***
Malam itu, Ming Fei dengan telaten mengajarkan Hao Li cara menulis dan membaca. Ming Fei pikir Hao Li hanya akan dapat melakukan keduanya setelah beberapa hari latihan, tapi nyatanya malam itu juga Hao Li langsung bisa membaca dan menulis, kecepatan belajarnya membuat Ming Fei maupun Ming Wu terkejut.
Meskipun hanya pelajaran dasar, untuk seseorang yang tidak bisa membaca dan menulis sama sekali, kecepatan belajar Hao Li terlalu luar biasa.
"Ini... bagaimana kau bisa melakukan keduanya dalam satu malam?" tanya Ming Fei yang masih tidak percaya denga apa yang dilihatnya.
Hao Li dengan ringan hanya mengangkat kedua bahunya singkat, "Entahlah, aku rasa kecepatanku normal bukan? Bahkan aku harus mengulang bacaan sebanyak puluha kali baru bisa memahaminya. Memangnya anak seumuranku tidak bisa melakukannya?"
Ming Wu dan Ming Fei terdiam, kecepatan pemahaman orang dewasa biasanya jauh lebih lambat dibandingkan mereka yang masih belia. Itulah alasan mengapa banyak anak kecil yang baru berumur 5 tahunan belajar membaca dan menulis dan hal-hal pelajara dasar lainnya, karena mereka bisa mengingatnya dengan mudah.
Usia Hao Li sendiri sudah dianggap tidak lagi belia, sudah termasuk remaja. Pemahaman seorang remaja biasanya jauh lebih lambat, bahkan meskipun pemahaman seorang remaja dianggap cepat, itu bahkan tidak semengerikan Hao Li.
Ming Wu mengerutkan keningnya, dia bertanya pada Hao Li dengan tatapan memicing, "Kenapa kau semakin hari semakin memiliki banyak rahasia? Aku rasa kau menyembunyikan rahasia dari kami..."
Hao Li sedikit terdiam, dia sama sekali tidak menggelengkan maupun menganggukkan kepalanya, "Yah, kalau kakek megatakan aku banyak rahasia, maka anggap saja begitu. Itu semua terserah peikiran kalian saja."
Mendengar itu, Ming Wu dan Ming Fei saling bertatapan, seolah mereka berbicara dengan bahasanya masing-masing. Kemudian mereka menganggukkan kepalanya, "Baiklah, karena kau sudah besar. Aku rasa tidak ada salahnya kau memiliki rahasia sendiri. Hanya saja jika itu rahasia yang bisa berkaitan dengan nyawa, sebaiknya kau terus menyembunyikannya. Keserakahan selalu muncul di mata setiap orang, mereka pasti penasaran rahasia apa yang kau miliki sampai mampu bertumbuh sejauh ini. Kecepatan dan kekuatanmu dalam kultivasi dapat dianggap sangat mengerikan, hanya mereka yang memiliki bakat menentang surga yang isa menjadi lawanmu."
Hao Li medengarkan petuah kakeknya dengan cermat. Jauh di dalam hatinya dia bersyukur karena kakek dan bibinya sama sekali tidak mempermasalahkan kecepatan kultivasinya. Adapun mengenai rahasia, keduanya malah berbalik mendukung dirinya daripada terus penasaran barang macam apa yang dia sembunyikan.
Setelah pembicaraan malam selesai, Ming Wu dan Ming Fei pergi meninggalkan kamar Hao Li. Keduanya memberikan privasi kepada pria kecil itu.
Selepas kepergian mereka berdua, Hao Li menghembuskan napasnya pelan, " Huhh... untung saja kakek dan bibi tidak terus bertaya mengenai rahasia yang aku miliki. Jika mereka menanyainya, terpaksa aku harus berbohong. Dengan begini setidaknya aku tidak berbohong kepada mereka berdua, mereka hanya tahu kalau aku memiliki rahasia yang tidak bisa diungkapkan dengan mudah sekarang."
Sekali lagi dia mengeluarkan kekuatan rohnya, dan lingkaran hijau tercipta di ata kepalanya. Ia mengulas senyum bahagia, seolah lingkaran hijau itu adalah hadiah teridah yag pernah dewa berikan kepadanya.
"Aku sama sekali tidak menyangka sekarang aku menjadi seorang kultivator seperti kakek dan bibi. Tapi dengan kekuatanku, aku masih perlu dukungan yang lebih kuat, kekuatanku terlalu lemah jika saja aku ertubrukan degnan eselon papan atas seperti orang-orang dari Kerajaan Naga Merah."
Dia memeriksa kembali ingatan asing yang tertanam di dalam kepalanya. Setelah dia tahu cara membaca, akhirnya dia mengerti semua tulisan asing yang ada di dalam kepalanya adalah harta karun, tidak, bahkan harta karun saja tidak segila ini. "Sepertinya Kristal Abadi yang ada di dalam tubuhku memiliki kesadaran spiritualnya sendiri. Jika tidak, bagaimana bisa benda mati dapat merekam proses penciptaan bahkan menciptakan sendiri aturan semesta. Dengan Kristal Abadi ini, aku tahu asal mula semua hal yang ada di dunia ini. Dengan kata lain, aku tahu segalanya."
Hao Li tidak pernah membayangkan sedikitpun kalau Kristal Abadi akan sangat menakjubkan. Apa itu konsep tahu segalanya? Itu artinya dia Maha Tahu. Jika orang yang mendengar apa yang Hao Li katakan, mereka pasti mengira kalau dirinya gila. Mana ada yang Maha Tahu di dunia ini? Bahkan orang terkuat sekalipun yang telah hidup ribua tahun lamanya tidak berani megikrarkan kalau dirinya adalah makhluk yang Maha Tahu.