Tangan Kirana yang tadinya terulur hendak membuka pintu. Kirana langsung mengurungkan niatnya saat ia teringat jika di luar sana masih ada Hans, dan ia masih merasa sangat kesal pada suaminya itu..
Saat Kirana membuka pintu kamar mandi. Saat itu juga langkahnya langsung disambut tatapan Hans yang melihat kearahnya. Lagi-lagi perasaan Kirana menjadi tidak menentu. Jantung Kirana terus berdegup kencang, membuat Kirana salah tingkah sendiri.
"Tenang Kirana, kamu harus tenang," kata Kirana yang berulang kali mengingat dirinya.
Setelah dirasa Kirana cukup tenang. Kirana pun melangkahkan kakinya. Kirana berjalan mendekati meja yang ada di samping ranjang untuk mengambil mukenanya.
"Kamu belum shalat?" tanya Hans yang saat itu membuat Kirana membeku di tempatnya. Bagaimana tidak, ini pertama kalinya Hans bertanya seperti itu kepadanya. Selama ini mereka tidak pernah salat bersama. Hans juga selalu sibuk dengan pekerjaaannya.
"I-iya, aku belum shalat."
"Oh, ya sudah, cepat shalat."
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com