BAB253

...satu hal. Niky itu senang sekali bicara sendiri, entah itu mengomeli dirinya sendiri atau juga orang-orang yang membuatnya kesal.

Lamunan Ariel terhenti saat dia mendengar Niky bersendawa kuat. Ariel mengernyit jijik, satu tangannya mengusap kasar wajah Niky. "Jorok lo!"

"Apa sih!"

"Tadi aja lo, sok manis sama gue. Manja-manja lah, merengek lah. Sekarang? Sifat asli lo keluar juga, kan?" Ariel mendengus kasar. "udah deh, Ky. Lo nggak ada pantas-pantasnya jadi cinderella, soalnya lo itu Maleficient."

"Kalau gue Maleficient, berarti lo Voldemort!"

"Ya udah sih, sesama penyihir harus saling menghormati."

"Najis!" umpat Niky. Dia beranjak berdiri dan merapikan pakaiannya. "bayar sana, gue ke mobil duluan." Ujarnya santai dan berlalu pergi, meninggalkan Ariel yang ternganga tak percaya, kemudian mengumpat kasar meski pada akhirya dia menuruti perintah Niky.