~
Sapri duduk di sofa dengan kepala tertunduk, sedangkan Ariel yang berada di balik mejanya hanya menatap remaja itu lekat. Tadi, Sapri mengetuk ruangan kerja Ariel lalu dia masuk ke sana dengan wajah penuh lebam. Ariel hanya melihatnya dan tidak menanyainya apa pun hingga Sapri memilih duduk dan menceritakan apa yang terjadi padanya.
"Muka siapa yang lebih hancur?™ tanya Ariel.
"Gue, bang." Jawab Sapri pelan.
Ariel mendengus, "Bego!" rutuknya. "lo yang nyamperin dia. tapi malah lo yang lebih bonyok."
Sapri melirik Ariel sekilas lalu membuang wajahnya. "Dia mainnya keroyokan. Bertiga pula."
"Harusnya lo pastikan dulu, lo bisa one by one nggak sama dia. Bukan sok jagoan nyamperin dia dan akhirnya lo yang kalah. Malu gue, punya anak buah bego kaya lo!" ujar Ariel kasar.
Sapri menggaruk rambutnya salah tingkah. "Sori." Ketusnya. "gue keburu marah waktu tahu dia pukul Mama, makanya gue cari sampai ketemu."
Abi mengetatkan rahangnya. "Terus gimana?"
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com