webnovel

BAB117

...kisah pilu yang perlahan menguap menjadi kelabu.

la berdiri menghadap ke arah langit. Dari tempat ia berdiri, ada hamparan atap rumah penduduk yang berada di sekitar kampus dan beberapa pohon yang terlihat dari atas gedung itu. Sebuah kamera terus saja ia bidikan pada sore hari yang penuh dengan berbagai macam rahasia. Seperti rasa hatinya. Rahasia yang ia simpan sendiri. Tentang rasa sedih yang masih menghujam jantungnya. Rasa pilu yang masih ia rahasiakan pada dunia. Seolah ia telah baik tanpa Amira. Tapi sebenarnya, tidak sama sekali.

Beberapa kali ia menjempretkan kameranya. Membayangkan sosok Amira. Kekasihnya yang telah pergi untuk selamanya. Kekasih yang begitu ia cintai. Kekasih yang membuatnya selalu mengerti, bahawa kadang mencintai itu bukan hanya sekadar bersama tapi juga tentang kesiapan untuk sebuah perpisahan. Sebuah perpindahan. Sebuah cerita yang tidak sesuai dengan keinginan kita. Tapi semua itu sudah menjadi skenario Tuhan.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com

Nächstes Kapitel