...terbiasa dengan teriakan suara penonton melihat pemain idola mereka ketika membobol gawang lawan. Aku harus terbiasa mendengarkan suara orang-orang mengeluh kecewa saat klub idola mereka gagal menang. Tak jarang, aku hanya menghabiskan waktu bengong sendiri di antara euforia yang terjadi. Hanya satu yang membuatku betah berada di sini, berada di antara orang-orang yang menyukai bola. Aku hanya betah karena senyummu yang begitu lepas saat klub kesayanganmu menang.
Dan tak jarang aku malah sibuk dengan duniaku sendiri. Berungtunglah, aku bisa membawa laptop ke mana-mana. Saat kau sibuk memerhatikan pemain idolamu menggiring bola, aku sibuk menulis. Mencoba memfokuskan diri pada apa yang sedang kukerjakan. Walau sesekali, aku kaget dengan suara penonton bola yang kadang tak wajar menurutku. Penonton bola itu suka berlebihan. Entahlah, mungkin itu hanya penilaianku saja, yang tak suka menonton sepak bola.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com